Mohon tunggu...
Desfita EkaHaryani
Desfita EkaHaryani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Psikologi Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Selanjutnya

Tutup

Love

Meningkatkan Harga Diri Korban Kekerasan dalam Pacaran Melalui Terapi Kelompok

19 Juli 2023   15:30 Diperbarui: 19 Juli 2023   15:32 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terapi yang dikembangkan oleh Lawrence (1989) ini menjadi salah satu psikoterapi yang sering diterapkan .Tujuan terapi ini adalah untuk meminimalkan kecemasan,meredakan kecemasan,berfokus pada harga diri,ketrampilan adaptif dan fungsi psikologis dengan memberikan dorongan,pujian serta saran.Pada terapi ini,terapis hanya memberikan tindakan netralitas sebanyak yang dibutuhkan

Luborksy mengembangkan beberapa teknik penerapan terapi kelompok diantaranya:

1) Eksternalisasi perhatian, usaha yang dilakukan terapis untuk mengalihkan perhatian

subjek dari kecemasan;

 2) Bimbingan, terapis memberikan interpretasi fakta sesuai

masalah yang dihadapi subjek;

 3) Manipulasi Lingkungan, usaha penyelesaian masalah

dengan mengubah unsur lingkungan yang tidak memberikan keuntungan;

 4) Persuasi, usaha untuk memberikan keyakinan pada diri subjek (Hana, 2021).

Berdasarkan penelitian terbaru menunjukkan bahwa terapi kelompok suportif memberikan rentang masalah mental menjadi normal yang sebelumnya menunjukkan rentang masalah emosional berada dalam rentang tidak stabil (bonderline).Sehingga, dapat disimpulkan bahwa terapi kelompok suportif memiliki pengaruh signifikan terhadap masalah emosional (Fitri et al., 2022). Dalam penelitian lain juga menunjukkan hubungan yang signifikan, penelitian yang dilakukan untuk meningkatkan harga diri kepada narapidana menunjukkan adanya peningkatan harga diri setelah diberikan terapi kelompok suportif meskipun hasilnya  berbeda setiap subjeknya karena dipengaruhi oleh beberapa faktor lain, seperti pengalaman, usia, dan penilaian diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun