Mohon tunggu...
Desfina Citra
Desfina Citra Mohon Tunggu... Mahasiswa - 22107030024 uin sunan kalijaga yogyakarta

prodi ilmu komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Male Intitlement: Taktik Menjaga Kekuasaan

6 Juni 2023   18:33 Diperbarui: 6 Juni 2023   18:43 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, contoh dari male intitlement adalah honour killing. Honour killing ini sering terjadi di Asia Selatan, negara Timur Tengah, dan ditempat-tempat yang culture partiarkinya masih sangat kental. Honour killing adalah tindakan criminal yang dilakukan terhadap anggota keluarga karena dianggap berlaku tidak pantas secara kultur atau agama, dan dianggap sudah memperlakukan keluarga. Lagi-lagi, perempuan menjadi korban utama berdasarkan data dari United Nations, 5000 perempuan dan anak perempuan menjadi korban honour killings setiap tahunnya.

Mengapa honour killing menjadi contoh utama dari male intitlement? 

Karena pelakunya hampir semua yaitu laki-laki, entah itu kakak,adik, paman, sepupu, atau bahkan ayah korban itu sendiri. Mereka sebagai laki-laki merasa tidak dihargai oleh perempuan yang menjadi korban tersebut, dan dengan waktu yang bersamaan toxic masculinity mereka merasa berhak untuk mengambil nyawa perempuan tersebut.

Ternyata toxic masculinity itu sangat berbahaya, bahkan walaupun mereka menganggap hal itu sepele tetapi hal itu hingga sampai menyebabkan fenomena yang serius. Yang harus kita lakukan agar tidak terjadi lagi male intitlement yaitu, kita semua harus belajar mengenai kesetaraan gender dan patriarki. Kedua, kita harus tanya pada diri sendiri apa arti maskulin dan feminin untuk diri kita, dalam konteks gender, bukan seks atau alat kelamin. Hal ini juga perlu didukung oleh kita yang berhenti untuk mendorong culture yang merugikan tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun