Mohon tunggu...
Desyinta Chandra
Desyinta Chandra Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa Universitas Trisakti

Mahasiswi S1 Akuntansi di Universitas Trisakti

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tugas Mata Kuliah Etika Prof Dr Apollo (Daito)

18 Mei 2020   14:26 Diperbarui: 18 Mei 2020   14:33 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

4. Pengetahuan batiniah

Tujuan Etika:

1. Manusia dalam kenyataannya mencari kenikmatan ( hedonisme psikologis )

2. Manusia seharusnya mencari kenikamatan ( hedonisme etis )

3. Manusia seharusnya mengusahakan kebahagiaan sebesar - besarnya bagi diri sendiri ( hedonisme egoistis )

4. Kebahagiaan sebesar - besarnya untuk sebanyak -- banyaknya manusia ( hedonisme altruistis atau ultitarianisme )

Pemikiran Aristotelian ("Peripatetic")

Konsep eudaimonia: Kebajikan ini diperlukan walaupun tidak cukup untuk kehidupan eudaimonik: hanya orang - orang yang cukup beruntung untuk dididik, agak kaya, sehat, serta bahkan cukup tampan dapat mengejar eudaimonia. Esensi menjadi manusia ialah kemampuan dalam berpikir, serta kehidupan eudaimonik ialah mengejar keunggulan dalam akal (yang mengarah pada kebajikan).

Apa itu Etika Kebahagiaan ?
Yang Pertama apa kita harus terlebih dahulu mengenal apa itu Etika dan kebahagiaan ?

Menurut saya Etika adalah Perilaku atau cara bagaimana kita berperilaku dengan buruk / baik. Sedangkan kebahagiaan adalah rasa bersyukur. Mengapa saya mengatakan kebahagiaan adalah rasa bersyukur karena dimana jika sesorang selalu bersyukur dengan apa yang telah dimiliki maka dia tidak akan pernah mengeluh, merasa iri, dan selalu menikmati apa yang telah dipunyai sehingga dengan sendirinya akan merasa cukup sehingga selalu bersyukur dan dengan begitu manusia berbahagia. 

Jika manusia mengeluh maka akan selalu berpikir negatif merasa hidupnya sangat menderita karena didasari dengan rasa iri hati sehingga hidupnya menjadi tidak tenang, selalu gelisah sehingga tidak pernah bersyukur dengan apa yang telah dimiliki saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun