Mohon tunggu...
Desak NyomanSrinadi
Desak NyomanSrinadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Lebih Dekat dengan Filsafat sebagai Guideline Pendidikan

25 September 2023   17:22 Diperbarui: 25 September 2023   17:26 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

b. Aliran naturalisme yaitu semua peserta didik dilahirkan memunyai minat dan bakatnya masing-masing.

c. Aliran pragmatisme yaitu pendidikan bersifat dinamis menyesuaikan perkembangan zaman.

d. Aliran realisme yaitu pendidikan bertujuan mengembangkan karakter peserta didik sehingga pendidikan dituntut untuk menanamkan nilai-nilai kehidupan pada peserta didik.

e. Aliran eksistensialisme yaitu pendidikan dapat membuat peserta didik ‘sadar’ akan dirinya (mengenal diri dengan baik).

f. Aliran humanisme yaitu pendidikan mengembangkan manusia yang paling mulia.

g. Aliran perenialisme yaitu pendidikan bersifat konservatif yang mana kebudayaan dianggap sebagai dasar pendidikan yang kuat.

  • Tujuan filsafat pendidikan yang bersifat investigations dan inquiry

Tujuan filsafat investigations dan inquiry adalah filsafat dapat dijadikan pedoman dalam menyelidiki praktik dan kebijakan pendidikan untuk menganalisis kelebihan dan kelemahannya sehingga dapat dilakukan re-kontruksi untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Contoh tujuan filsafat investigations dan inquiry adalah penerapan Kurikulum Merdeka Belajar sebagai penyempurnaan Kurikulum 2013. Dikutip dari penelitian Mardiya et al. (2023), Kurikulum 2013 menuntut peserta didik menguasai tiga kompetensi yang berbeda yaitu afektif, kognitif, dan psikomotor. Hal ini menyebabkan adanya tekanan baik pada guru saat mengajar dan peserta didik saat belajar. Tujuan pembelajaran juga terlalu tinggi yang tidak sesuai dengan perkembangan peserta didik. Oleh sebab itu, Kurikulum Merdeka Belajar membawa angin segar bagi pendidikan Indonesia yang mana berfokus pada pengembangan Profil Pelajar Pancasila, kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Kurikulum Merdeka Belajar memiliki standar yang sederhana, memuat sedikit materi, dan memberikan waktu yang cukup lama bagi guru dan peserta didik untuk melakukan eksplorasi konsep.

Referensi:

Malik, A. S. & E. D. Latifah. 2022. “Merdeka Belajar: Kajian Filsafat Tujuan Pendidikan dan Implikasinya”. Azmina: Jurnal Perbankan Syariah, 1 (2), 99-117.

Mardiya, S., M. Yamin & I. Safiah. 2023. “Persepsi Guru terhadap Perubahan Kurikulum K13 ke Kurikulum Merdeka di SD Negeri 1 Alue Billie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa: Elementary Education Research, 8 (3), 179-187.

E.R. Rachlan. 2019. “Filsafat dalam Manajemen Pendidikan”. Media Nusantara. Dimuat dalam http://ojs.uninus.ac.id/index.php/MediaNusantara/article/view/687/464. Diakses pada tanggal 19 September 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun