Mohon tunggu...
Penalis Derry
Penalis Derry Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu mengukir diri untuk masa depan

Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik. Founder penasiswa Muara Enim. Penulis pemula yang masih sangat muda. Menulis adalah merancang perubahan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tiga Stanza Penuh Makna

10 Maret 2018   19:06 Diperbarui: 10 Maret 2018   19:32 1412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersatu adalah bentuk kerja sama. Sumber: Dok. Pribadi

Indonesia menetapkan tanggal 9 Maret sebagai Hari Musik Nasional. Bukan tanpa alasan tanggal tersebut dipilih sebagai Hari Musik Nasional. Sang musisi pencipta lagu kebangsaanlah yang lahir pada tanggal tersebut yakni Wage Rudolf Supratman. Sehingga tak heran bila tanggal ini setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Musik Nasional. WR Supratman lahir di Purworejo pada 9 Maret 1903.

Jasanya yang begitu besar dan karyanya yang begitu indah selalu terkenang hingga saat ini. Lagu Indonesia Raya selalu dinyanyikan setiap pelaksanaan upacara dan kegiatan formal lainnya. Hal ini adalah sebagai langkah menghormati dan merenung sejenak akan gigihnya semangat pahlawan meraih dan merebut kemerdekaan Indonesia dengan lagu penyemangat saat berjuang.

Namun, sebenarnya ada bagian yang hilang atau tidak dinyanyikan sesuai dengan ciptaan supratman. Bait yang sering dinyanyikan dalam berbagai acara itu tidak utuh dan lengkap. Sudah ada perubahan atau penyeragaman lirik yang dinyanyikan sehingga sesungguhnya lagu itu tidak utuh.

WR Supratman sendiri menciptakan lagu Indonesia Raya karena termotivasi dari Suratkabar 'Timbul' yang diterbitkan di Solo. Petikan kalimat yang dibacanya yakni:

"Alangkah baiknya kalau ada salah seorang pemuda Indonesia yang bisa menciptakan lagu kebangsaan Indonesia, sebab lain-lain bangsa semua telah memiliki lagu kebangsaannya masing-masing!"

Akhirnya, ia kemudian mencoba mengarang lagu yang kelak akan menjadi lagu kebangsaan indonesia. Lagu ini pertama kali diperdengarkan saat Kongres Pemuda 2 di Jakarta, 28 Oktober 1928 yang menjadi cikal bakal sumpah pemuda.

Seperti inilah lirik lagu indonesia raya 3 stanza ciptaan WR Supratman

I

Indonesia tanah airku

Tanah tumpah darahku

Di sanalah aku berdiri

Jadi pandu ibuku

Indonesia kebangsaanku

Bangsa dan tanah airku

Marilah kita berseru

Indonesia bersatu

Hiduplah tanahku

Hiduplah negriku

Bangsaku Rakyatku Semuanya

Bangunlah jiwanya

Bangunlah badannya

Untuk Indonesia Raya

(Ulangan)

Indonesia Raya

Merdeka, Merdeka

Tanahku, Negriku yang kucinta

Indonesia Raya

Merdeka, merdeka

Hiduplah Indonesia Raya

II

Indonesia, tanah yang mulia

Tanah kita yang kaya

Disanalah aku berdiri

Untuk slama-lamanya

Indonesia, tanah pusaka

P'saka kita semuanya

Marilah kita mendoa

Indonesia bahagia

Suburlah tanahnya

Suburlah jiwanya

Bangsanya, Rakyatnya, Semuanya

Sadarlah hatinya

Sadarlah budinya

Untuk Indonesia Raya

(Ulangan)

Indonesia Raya

Merdeka, Merdeka

Tanahku, Negriku yang kucinta

Indonesia Raya

Merdeka, merdeka

Hiduplah Indonesia Raya

III

Indonesia, tanah yang suci

Tanah yang sakti

Di sanalah aku berdiri

M'njaga ibu sejati

Indonesia, tanah berseri

Tanah yang aku sayangi

Marilah kita berjanji

Indonesia abadi

S'lamatlah rakyatnya

S'lamatlah putranya

Pulaunya, Lautnya, Semuanya

Majulah negrinya

Majulah pandunya

Untuk Indonesia Raya

(Ulangan)

Indonesia Raya

Merdeka, Merdeka

Tanahku, Negriku yang kucinta

Indonesia Raya

Merdeka, merdeka

Hiduplah Indonesia Raya

Bersatu adalah bentuk kerja sama. Sumber: Dok. Pribadi
Bersatu adalah bentuk kerja sama. Sumber: Dok. Pribadi
Sebenarnya terdapat makna simbolis dari setiap stanza tersebut. Pada stanza pertama terdapat lirik "Marilah Kita Berseru, Indonesia Bersatu" yang berarti mengajak semua masyarakat indonesia untuk bersatu, karena pada saat itu indonesia belum meraih kemerdekaannya. Lalu, lirik "Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya" bermakna bahwa saat jiwa masyarakat bangkit, maka akan diikuti pula dengan kebangkitan raganya.

Pada stanza kedua, terdapat lirik "Marilah Kita Mendoa, Indonesia Bahagia" yang berarti masyarakat senantiasa mendoakan indonesia agar selalu bahagia. Ada juga lirik "Sadarlah Budinya, Sadarlah Hatinya" yang bermakna bahwa masyarakat indonesia selalu berbudi dan baik hati dalam kehidupan sehari-hari.

Pada stanza ketiga, terdapat lirik "Marilah Kita Berjanji, Indonesia Abadi" yang bermakna sebagai janji setia masyarakat untuk ibu pertiwi. Kalimat berikutnya yakni menekankan mengenai kandungan bumi dan sumber daya alam yabg terdapat di negeri khatulistiwa yang tercantum dalam lirik "Slamatlah Rakyatnya, Slamatlah Putranya, Pulaunya, Lautnya, Semuanya."

Lagu indonesia raya sempat diperbolehkan untuk dinyanyikan. Lalu dilarang karena dianggap menganggu ketertiban dan keamanan bagi pihak penjajah, Belanda dan Jepang. Belum ada penyeragaman menyanyikan lagu indonesia raya.

Pada tahun 1944, Soekarno yang merupakan ketua panitia Indonesia Raya menetapkan penyeragaman cara menyanyikan lagu indonesia raya. Penetapan itu pun menghasilkan kesepakatan bahwa hanya 1 stanza yang dinyanyikan. Hal itu terjadi karena meninggalnya WR Supratman saat itu. Karena ketidaktahuan itulah hingga sekarang lagu yang dinyanyikan hanya satu stanza.

Stanza I

Indonesia tanah airku

Tanah tumpah darahku

Di sanalah aku berdiri

Jadi pandu ibuku

Indonesia kebangsaanku

Bangsa dan tanah airku

Marilah kita berseru

Indonesia bersatu

Hiduplah tanahku

Hiduplah negriku

Bangsaku Rakyatku Semuanya

Bangunlah jiwanya

Bangunlah badannya

Untuk Indonesia Raya

(Ulangan)

Indonesia Raya

Merdeka, Merdeka

Tanahku, Negriku yang kucinta

Indonesia Raya

Merdeka, merdeka

Hiduplah Indonesia Raya

Penghormatan terhadap Sang Saka Merah Putih. Sumber: Dok. Pribadi
Penghormatan terhadap Sang Saka Merah Putih. Sumber: Dok. Pribadi
Selama ini hanya stanza pertama yang dinyanyikan. Sehingga pemerintah melalui kemendikbud membuat kebijakan baru di awal Juli 2017 bahwa lagu indonesia raya harua dinyanyikan dalam 3 stanza, baik dalam upacara maupun kegiatan formal lainnya.

Harapannya masyarakat Indonesia kembali mengetahui bahwa lagu Indonesia Raya ciptaan WR Supratman itu terdiri dari 3 stanza yang mempunyai penuh makna dan doa serta mampu meningkatkan kecintaan kita terhadap tanah air.

Selamat Hari Musik Nasional.

-sukma derama-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun