Oleh: Dermawati Sinaga
Nim: 2003010019
Kelas:M02 PBSI
PENDAHULUAN
Latar belakang
Kritik sastra adalah mencari kesalahan, memuji, menilai, membandingkan, dan menikmati karya sastra. Menurut Gayle dan Scott (1970). Kritik sastra adalah kajian tentang baik-buruk sebuah karya sastra berdasrkan ilmu sastra dan ilmu-ilmu lain yang berhubung dengan karya sastra. Menurut A.M. (2021). Tujuan kritik sastra untuk mencari kesalahan sebuah karya sastra. Perbaikan tersebut bisa mencakup ragam bahasa yang digunakan hingga penulisannya.
Kritik sastra terbagi menjadi empat pendekatan, yaitu pendekatan mimetik, pragmatik, ekspresif dan objektif. Salah satu kritik sastra pragmatik melihat dari kegunaan suatu karya sastra yang kemudian diteliti dari bidang hiburan, estetika, pendidikan, dan hal lainnya. Salah satu jenis kritik sastra adalah kritik pragmatik. Kritik pragmatik menilai karya sastra sebagai media untuk menyampaikan tujuan tertentu kepada pembaca. Tujuan tersebut dapat berupa tujuan yang ada kaitannya dengan Pendidikan, moral, politik, agama, ataupun tujuan yang lain.
Semakin banyak manfaat yang dapat diambil dari karya sastra, maka semakin tinggi kualitas karya tersebut. Ukuran kritik pragmatik adalah keterpaduan antara menyenangkan dan berguna bagi pembaca. Menurut (Tri umono, Abednego, 2017) pendekatan kritik pragmatik merupakan salah satu pendekatan dalam kritik sastra yang menitik beratkan seorang pembaca sebagai sebuah dimensi yang menangkap dan memberikan makna pada sebuah karya sastra.
Pendekatan kritik sastra yang melihat karya sastra bertujuan untuk menginformasikan sekaligus memberikan pengajaran suatu hal kepada pembaca. Sesuatu hal yang dimaksud adalah adanya kesan bagi penonton baik berupa Pendidikan, estetika, religious, sosial, dan lainnya.
Film yang merupakan salah satu jenis prosa merupakan salah satu jenis karya sastra yang sangat menarik untuk dikaji karena memiliki unsur-unsur instrinsik dan ekstrinsik yang membawa penonton berpetualangan dengan konflik yang ada didalam film tersebut. Selain itu, film juga memiliki nika-nilai yang berlaku di dalam masyarakat, seperti nilai moral, religi, budaya, dan sosial. Film  Ngeri-Ngeri Sedap adalah film yang berhasil ditayang kan pada Juni 2022.
Film yang telah dijadikan tersebut menceritakan tentang Pak Domu dan Mak Domu yang tinggal bersama Sarma, ingin sekali tiga anaknya: Domu, Gabe dan Sahat yang sudah lama merantau pulang untuk menghadiri acara adat, tetapi mereka menolak pulang karena hubungan mereka tidak harmonis dengan Pak Domu. Film Ngeri Ngeri Sedap ini bertema keluarga yang menceritakan kehangatan dan kental dengan sukunya,yaitu suku Batak.
Film ini diceritakan  tidak hanya dengan bahasa Indonesia dikarenakan film tersebut menceritakan tentang suku Batak yang membuat penonton menikmati alur ceritanya. Oleh karena itu penulis akan menganalisis film Ngeri-Ngeri Sedap dengan menggunakan pendekatan pragmatik.
Rumusan Masalah
Bagaimana hakikat kritik sastra pragmatik?
Bagaimana film Ngeri-Ngeri Sedap menggunakan kritik pragmatik?
Tujuan Penulisan
Dalam penulisan artikel ini bertujuan:
Mengetahui hasil kritik pragmatik pada film mengapresiasi karya sastra khususnya prosa.
Mengetahui kelayakan karya sastra khususnya prosa untuk digunakan pada jenjang Pendidikan tertentu.
Manfaat Penulisan
Penulisan artikel ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoretis maupun secara praktis.
Manfaat Teoretis
Artikel ini memiliki manfaat bagi pembaca kritik sastra, khususnya kritik pragmatik untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih mengenai kritik sastra. Dengan demikian, kritik sastra: kritik pragmatik dapat ditingkatkan.
Manfaat Praktis
Artikel ini memiliki manfaat bagi siswa, guru, dan penulis. Artikel ini akan memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai kritik sastra pragmatik bagi siswa. Artikel ini bisa digunakan sebagai bahan referensi pembelajaran sastra di sekolah oleh guru. Artikel ini dapat memberikan dorongan bagi penulis untuk melakukan kritik terhadap sastra.
PEMBAHASAN
Hakikat kritik sastra pragmatik
Menurut Teeuw (1984) pendekatan kritik pragmatik merupakan salah satu pendekatan dalam kritik sastra yang menitik beratkan seorang pembaca sebagai sebuah dimensi yang menangkap dan memberikan makna pada sebuah karya sastra. Kritik sastra pragmatik merupakan salah satu kritik yang memandang bahwa karya sastra diciptakan untuk memberi efek kepada seorang yang membaca karya tersebut. Tujuan karya sastra diciptakan adalah untuk mencapai beberapa tujuan yang bersifat edukatif, estetis, dan politis. Berdasarkan pernyataan tersebut, karya sastra pragmatic dianggap sebagai karya sastra yang menitik beratkan pada tercapainya tujuan karya sastra. Selain itu, kritik sastra pragmatic juga lebih berfokus pada pembaca atau bisa juga disebut reseptif. Dalam sastra pragmmatik karya sastra dikatakan dapat memberikan kebermanfaatan tertentu. Kebermanfaatan itu dapat dilihat dari berbagai macam-macam nilai yang terkandung nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah karya sastra. Nilai-nilai tersebut dapat berupa nilai keindahan, sosial, budaya, agama, serta, moral.
Film Ngeri-Ngeri Sedap Karya Bene Dion Rajagukguk merupakan film yang dirilis pada 2 Juni 2022 dilayar lebar (bioskop) dengan durasi 114 menit. Film ini berkisah tentang kedua orang tua yang berasal dari suku Batak dan berpura-pura berkelahi agar anaknya pulang dari perantauan. Film ini bertema kekeluargaan yang masih sangat kental dengan suku mereka yaitu suku Batak.
Berikut ini hasil analisis kritik sastra pragmatik dalam film berjudul Ngeri-Ngeri Sedap:
Efek Kesenangan
Dalam film ini lokasi syuting yang memberikan kesenangan bagi penonton dikarenakan lokasi syuting film ini berada di suatu pulau di sumatera Utara yaitu pulau samosir.
Efek Estetis
Dalam film tersebut, pengarang juga banyak memberikan nilai estetis pada karya sastra yang dibuatnya. Efek estetis tersebut dirasakan penonton lewat diksi atau pilihan kata yang ditampilkan oleh pengarang. Pengarang menggunakan Bahasa yang mudah dipahami serta membubuhkan beberapa Bahasa yang indah yang akan menarik perhatian penonton. Selain itu, pengarang juga banyak menggunakan istilah pada Bahasa daerah seperti:
Mauliate: terima kasih
Urip Iku Urup: Hidup itu nyala
Bapa Uda: Adik dari Bapak
Pahoppu: Cucu
Penggunaan kata-kata tersebut menambah nilai estetik pada film.
Efek Kebermanfaatan
Dalam film tersebut pengarang juga banyak menampilkan nilai-nilai kehidupan yang akan memberikan kebermanfaatan bagi penontonnya.
Nilai-nilai tersebut antara lain:
Nilai Moral:
- Memecahkan masalah dengan berdiskusi
- Dimana pada film Ngeri-Ngeri sedap keluarga pak Domu terbiasa menerapkan diskusi keluarga dalam memecahkan masalah.
- Jangan mementingkan diri sendiri
- Dimana pada film Ngeri-Ngeri Sedap diajarkan untuk tidak mementingkan diri sendiri. Itu diucapkan oleh Sarma yang menjadi anak kedua dari Pak Domu dan merupakan anak perempuan satu-satunya.
Nilai Budaya:
Pada film tersebut pengarang juga memperkenalkan nilai-nilai budaya yaitu budaya Batak dan penggunaan istilah-istilah Bahasa daerah yang digunakan oleh pengarang seperti pada kata-kata berikut:
Mauliate: terima kasih
Pahoppu: cucu
Bapak uda: adik laki-laki dari bapak
Namboru: adik perempuan dari bapak
Nantulang: istri dari paman
Oppung: Nenek
Horas: salam dari suku Batak
Dengan berbagai penggunaan kosa kata daerah tersebut pengarang dapat mengajak penonton mengenal kebudayaan dan bahasa daerah pengarang. Hal ini tentunya akan menambah wawasan pembaca tentang budaya di berbagai daerah yang beragam.
Nilai Sosial
Pada film tersebut pengarang juga menampil nilai-nilai sosial dimana pada film tersebut Pak Domu berteman baik dengan teman-temannya. Hal tersebut merupakan  nilai sosial yaitu kebersamaan.
PENUTUP
Â
KesimpulanÂ
Film Ngeri-Ngeri sedap merupakan salah film yang dirilis dilayar lebar (bioskop)
pada 2 Juni 2022. Berdasarkan analisis kritik pragmatik pada fil tersebut, film tersebut banyak memberikan nilai-nilai atau efek-efek yang membuat penonton selain menikmati juga dapat mengambil beberapa hal positif dari film tersebut. Pada film tersebut terdapat efek-efek tertentu yang mempengaruhi penonto, diantaranya yaitu efek kesenangan setelah menonton, efek estetis yang membuat penonton tertarik dan efek kebermanfaatan yang dapat diambil oleh penonton. Film tersebut juga mengandung beberapa nilai kehidupan yang bermakna dan dapat menjadi teladan bagi penonton dalam menjalani kehidupan. Keseluruhan film ini sangat menarik dan memberikan banyak nilai-nilai yang bermanfaat bagi penonton.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI