" Aku bersumpah  tidak sedang memata-mataimu. Aku hanya kebetulan lewat. Setiap hari aku lewat di sini 2 kali, pagi sekali dan sore sekali. Aku pemain saham, jadi tak punya jam kerja yang pasti. Aku terkadang lewat jam 6 pagi, terkadang 7 atau 8, sesekali 10 atau 12. Sore lebih tidak pasti berhubung aku setelah trading usai berkeliaran untuk membantu orang menyelesaikan masalah mereka. " nada DC minta dipercaya. Ia mulai merasa persoalan Belani sangat rumit, dan mengarah pada kebuntuan.
" Pernahkah anda mempertanyakan kenapa Tuhan memberi hidup pada seseorang dengan cara yang sulit dimengerti ?" Wajah Belani tak sedap dipandang.
 Bersambung...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H