" Halisti ini kasusnya lain. Aku kemarin ke rumahnya, bertemu ibunya. Mereka sangat dekat. Hanya, persoalan akan timbul jika Halisti menemukan pria yang serius dengannya, lalu bertanya, siapa ayahmu? Halisti pasti kerepotan menjawab pertanyaan semacam itu. Kan risih kalau Listi harus menjawab ia anak single parent. Untuk itulah aku bersedia membantunya, menemukan seseorang, kalau bisa ayah biologisnya, meminta pria itu bertanggung jawab. Dan kalau gak bisa, aku akan mencarikan seorang pria yang akan kukenalkan pada ibunya agar, siapa tahu, terjadi kecocokan dan kemudian ibunya bersedia menikah dengan pria itu."
" Gut !" Puji Dewi Not. " Itu baru tugas seorang Dewa Cinta. Selama ini kamu malah dikejar-kejar pembunuh bayaran. Aku kurang setuju kamu terlalu dekat dengan Zeuss." Dewi Not mengemukan pendapatnya. Hidangan yang mereka pesan datang. DC mengisi nasi ke piringnya. Dewi Not melakukan hal yang sama.
" Kita punya keterbatasan, Dewi. Apa salahnya meminta bantuan Zeuss? Toch, dia membantu kita tampa pamrih."
" Sekarang sih tanpa pamrih. Siapa tahu suatu saat dia meminta balasan atas jasa yang dia berikan." Dewi Not mengambil udang masak asam-pedas. Itu menu kesukaannya. " Kita 'kan gak bisa membaca niat seseorang."
" Aku akan berhati-hati. Kalau bisa membatasi diri dari ketergantungan padanya. Ngomong-ngomong, kalau aku gagal mengorek siapa ayah biologis Halisti dari mulut ibunya, siapa pria yang harus kukenalkan pada ibunya ?"
" DK, " Dewi Not menjawab spontan.
DC ketawa hingga nasi hampir tersembur dari mulutnya. " Kenapa memilih DK?," tanya DC.
" Karena DK masih jomblo sampai sekarang. Kasihan dia hidup kesepian. Ini namanya simbiosis mutualisme, sama-sama saling membutuhkan." Dewi Not mengupas kulit udang dengan tangannya.
" Toni juga kesepian, kamu juga kesepian. Kenapa kalian berdua masih belum move on ?" tanya DC penasaran. Ia sudah dua tahun berusaha menjodohkan pasangan ini. Gagal melulu.
" Jangan mulai lagi, ya, DC. Aku bawa minyak angin 3 botol loh." Dewi Not melotot.
DC pura-pura ketakutan. " Aku curiga kamu membawa 3 botol bukan untuk melegakan hidung, melainkan untuk memandikan si unyil."