Mohon tunggu...
Mochamat DerilZaynuri
Mochamat DerilZaynuri Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Ootd, fashion

Selanjutnya

Tutup

Financial

Hati Hati Promo Pay Later Bisa Jadi Jebakan!

9 Desember 2024   13:54 Diperbarui: 9 Desember 2024   14:05 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Di era digitalisasi saat ini, banyak platform e-commerce dan toko online menawarkan kemudahan berbelanja melalui metode pembayaran “pay later”, belanja online makin mudah dan banyak berbagai promo yang ditawarkan. Salah satunya adalah fitur "pay later" atau bayar nanti. Dengan fitur ini, kamu bisa beli barang sekarang dan bayar nanti bisa dalam waktu beberapa bulan. Fitur ini terlihat menguntungkan, kan? Siapa sih yang nggak tertarik beli barang sekarang dan bayar nanti? Tapi, hati-hati! fitur pay later ini sebenarnya bisa jadi jebakan kalau nggak hati-hati.

1. Bunga yang Membengkak

Fitur pay later sering kali menawarkan cicilan tanpa bunga untuk beberapa bulan pertama. Kedengarannya memang menggiurkan, apalagi kalau kamu bisa beli barang dengan cara nyicil tanpa harus bayar bunga. Namun, setelah masa promonya habis, bunga yang dikenakan bisa sangat tinggi bisa mencapai 5% perbulan. Jadi, kalau kamu nggak bisa bayar tepat waktu, tagihan kamu bisa membengkak, dan akhirnya malah jadi lebih mahal dari yang kamu bayangkan.

2. Kamu Bisa Terjebak dalam Utang

Karena kamu merasa bisa bayar nanti, banyak orang jadi tergoda membeli barang yang sebenarnya nggak perlu. Dengan menggunakan fitur pay later, pengeluaran jadi terasa lebih ringan, padahal itu hanya penundaan saja. Akhirnya, tanpa sadar kamu sudah menumpuk banyak utang di berbagai tempat. Belum lagi kalau kamu menggunakan lebih dari satu layanan fitur pay later, semakin banyak cicilan yang harus dibayar, dan itu bisa membuat keuangan jadi berantakan.

3. Pengeluaran Jadi Tak Terkontrol

Pernah nggak merasa uang kamu gampang habis padahal nggak belanja banyak? Itu karena fitur pay later sering kali membuat orang merasa "nyaman" untuk terus membeli barang, karena pembayaran bisa dicicil nanti. Kalau nggak hati-hati, kebiasaan ini bisa bikin pengeluaranmu makin tidak terkendali. Kamu bisa jadi beli barang-barang yang sebenarnya nggak terlalu dibutuhkan. Padahal, kalau bayar langsung, kamu mungkin bakal mikir dua kali.

4. Biaya Tambahan yang Tersembunyi

Banyak orang nggak sadar dengan biaya-biaya tersembunyi yang kadang muncul saat menggunakan fitur pay later. Misalnya, biaya admin atau denda keterlambatan yang nggak sedikit. Jika kamu telat bayar walaupun cuma sehari, bisa jadi ada biaya keterlambatan yang besar. Hal ini bisa membuat pembayaran kamu jauh lebih mahal daripada yang semula diperkirakan.

5. Berisiko Mengganggu Skor Kredit

Meskipun kamu mungkin nggak sadar, beberapa layanan pada fitur pay later melaporkan riwayat pembayaran ke lembaga kredit. Jadi, kalau kamu telat bayar atau nggak bayar sama sekali, hal itu bisa berdampak negatif pada skor kredit kamu. Dampaknya, kamu bakal kesulitan mendapatkan pinjaman atau kartu kredit di masa depan. Tentu saja, hal ini akan mempersulit hidupmu kalau ada kebutuhan mendesak yang mengharuskan kamu untuk meminjam uang.

6. Pola hidup konsumtif

Fitur pay later juga bisa bikin kamu terjebak dalam pola konsumtif yang nggak sehat. Dengan merasa bisa bayar nanti, kamu jadi terus-terusan beli barang-barang yang sebenarnya bukan kebutuhan utama. Hal ini bisa jadi kebiasaan buruk yang mengarah ke kecanduan berbelanja. Semakin sering kamu menggunakan pay later, semakin besar kemungkinan kamu terjebak dalam lingkaran utang yang sulit keluar.

Jadi, Apakah Pay Later Itu Buruk?

Jawabanya bervariasi, jika kamu memakai secara berlebihan dan tidak ada batas bisa berdampak buruk, namun juga tidak semua orang yang menggunakan fitur pay later akan terjebak dalam masalah keuangan, jikalau kamu bisa mengatur pembayaran dengan disiplin dan tidak mudah tergoda oleh berbagai promo atau barang yang ngga sesuai kebutuhan. kelebihan dari fitur pay later bisa jadi pilihan yang membantu mu. Misalnya, untuk membeli barang yang mendesak, tapi kamu belum memiliki uang tunai untuk membelinya, dan menyelesaikan pembayaran kapan dan di mana saja. Namun, jika kamu merasa belum bisa mengelola keuangan dengan baik atau suka berbelanja tanpa mengerti batasan, lebih baik mempertimbangkan lagi sebelum menggunakan fitur pay later.

Berikut adalah aplikasi yang sudah menggunakan fitur pay later beserta bunganya : GoPay PayLater dengan biaya 2% per transaksi, Shopeepay Later dengan denda perbulan 5% dari total tagihan apabila terlambat membayar, Kredivo Paylater dengan bunga 2.6% bulan dalam tenor 6 bulan ke atas, Akulaku Paylater dengan biaya admin 1.5% per transaksi, Traveloka Paylater dengan bunga 2.25% - 4.80% perbulan, BRI ceria dengan bunga cicilan 1,42% flat perbulan, Home Credit, Indodana.

Yang terpenting, selalu pastikan kamu membaca semua syarat dan ketentuan dengan teliti, dan pastikan kamu punya kemampuan untuk membayar tepat waktu. Jangan sampai promo yang terlihat menguntungkan malah jadi jebakan yang merugikan. Jangan biarkan kemudahan berbelanja ini membuat kamu terjebak dalam utang yang semakin menumpuk.

(Sumber : https://www.pricebook.co.id/article/head2head/9699/layanan-paylater-terbaik )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun