Mohon tunggu...
Anida salsabila rahma
Anida salsabila rahma Mohon Tunggu... Aktor - Mahasisawa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Generasi Z dalam Bingkai Moderasi Beragama

1 November 2023   11:45 Diperbarui: 1 November 2023   12:14 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia adalah negara yang penduduknya majemuk dalam suku,adat,budaya,dan agama.keberagaman budaya,bahasa dan agama di Indonesia adalah keniscayaan dan Anugerah Tuhan yang Maha Kuasa.Keberagaman yang ada telah menjadi simbol persatuan yang di kemas dalam Bhineka Tunggal Ika.kemajemukan dalam hal agama terjadi karena masuknya agama-agama besar ke Indonesia.

Seperti pada gambar diatas yang menyajikan data pemeluk agama di Indonesia menunjukkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang beragama,dimana kehidupan beragama tidak dapat dipisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia.akan tetapi untuk menjaga keberagaman dan kemajemukan tidak mudah,sering sekali terjadi konflik internal antar umat beragama.hal itu terjadi karena minimnya toleransi antar umat beragama.padahal menghargai agama lain adalah suatu kewajiban yang harua dilakukan oleh rakyat indonesia,untuk menjaga agar bangsa Indonesia tetap utuh dan harmonis.

Belakangan ini,Indonesia kerap mengalami krisis toleransi,contoh yang sering terjadi seperti tidak menerima pembangunan rumah ibadah dan pembubaran paksa melakukan ibadah.perbedaan yang ada justru menimbulkan perpecahan.padahal,perbedaan itulah yang harusnya membuat indonesia menjadi lebih indah dan berwarna.agama mengajarkan kita tentang perdamaian dan anti kekerasan.damai dalam perbedaan,kemanusiaan milik kita bersama.keragaman adalah wujud keramahan tuhan,keramahan untuk alam semesta.

Selain krisis toleransi hal lain yang menyebabkan perpecahan adalah sering terjadinya gesekan sosial di masyarakat.hal ini terjadi karena perbedaan cara pandang masalah keagamaan.tentu saja konflik ini sangat merusak kesejahteraan masyarakat dan merusak persatuan.sebagai cintoh ada umat beragama yang menghubungkan ajaran agama dengan ritual budaya lokal seperti sedekah laut,festival kebudayaan,atau ritual kebudayaan lainya.atau adanya perbedaan jumlah rakaat dalam sholat tarawih.

Di sisi lain,banyak orang yang disibukkan dengan penolakan pembangunan tempat ibadah agama lain di beberapa daerah.meski syarat dan ketentuan sudah terpenuhi,tetapi karena umat mayoritas tidak menghendaki dan menyebabkan perselisihan dan berakhiran dengan pertikaian dan sangketa.

Perpecahan yang ada sebenarnya diawali dengan tingkat masyarakat paling bawah misalnya menolak pemimpin dengan alasan berbeda agama ini terjadi mulai dari pemilihan ketua OSIS,RT,RW,CAMAT,hingga GUBERNUR WALIKOTA.selain itu,ada juga orang yang sangat ingin mengganti dasar-dasar negara dengan mengatasnamakan agama.hal tersebut tidak benar,karena kita hidup di negara yang telah memiliki dasar negara yang penuh dengan keberagaman.

Fakta-fakta inilah yang dihadapi sehari-hari.oleh karena itu,sangat mustahil untuk menyatukan cara pandang keagamaan di indonesia,maka muncul pertanyaan:bagaimana cara menyikapi hal tersebut?membungkamnya tentu bukanlah jawaban yang tepat karena itu berarti melawan kebebasan beragama.akan tetapi jika membiarkanya maka akan tak terkendali,pandangan yang sangat ekstrem dan dapat sangat membahayakan kesatuan dan persatuan akan menyebar dengan cepat

Moderasi beragama adalah salah satu solusi untuk mengambil jalan tengah dari semua persalahan keagamaan.bukan berarti,dengan beragama jalan tengah berarti beragama setengah-setengah.hal tersebut,sangat keliru!secara bahasa,moderasi berasal dari kata lain moderatio yang memiliki makna yang sama dengan moderat.

Moderat adalah kata sifat,turusan dari kata moderation yang artinya tidak berlebihan atau merupakan lawan dari kata ekstrem.Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI),moderasi adalah pengurangan kekerasan atau penghindaran keekstreman.oleh karena itu,kata"moderasi"digabungkan dengan"beragama"lalu menjadi"moderasi beragama"yang memiliki makna sikap mengurangi kekerasan dan keekstreman dalam menyikapi kehidupan beragama.

Apa pentingnya moderasi beragama dalam kehidupan bangsa?sangat penting!karena indonesia adalah negara dengan masyatakat religius dan majemuk.

Masyarakat indonesia sangat lekat dengan agama,hal itu yang sudah tidak dipungkiri lagi.itulah mengaoa kebebasan beragama juga dijamin oleh pemerintahan indonesia sesuai pasal 29 ayat 1 dan 2 UUD 1945.pemerintahan sudah berusaha melakukan yang terbaik demi menjaga keragaman agama di  Indonesia.tugas kita,sebagai rakyat Indonesia adalah menjaga keseimbangan antara kebebasan beragama dengan komitmen kebangsaan untuk menumbuhkan sikap cinta tanah air.

Orang-orang pun bertanya-tanya,cara pandang,sikap dan praktik beragama seperti apa yang di anggao ekstrem?menurut Prof.Dr.Oman Faturrahman,ada tiga ukuran yang menjadi patokan.pertama dianggap ekstrem kalau atas nama agama seseorang melanggar kesepakatan bersama yang bertujuan untuk kemaslahatan.yang terakhir adalah dianggap ekstrem kalau atas nama agama seseorang melanggar hukum dengan sengaja tanpa alasan yang jelas.

Maka, jika seseorang menjalajankan ketiga hal tersebut dengan mengatasnamakan agama,itu disebut dengan melewati batas.logikanya kemuliaan agama itu tidak bisa ditegakkan dengan cara merendahkan harkat kemanusiaan.

Nilai moral agama juga tidak bisa diwujudkan melalui cara yang bertentangan dengan tujuan kemaslahatan umum.begitupun esensi agama tidak akan bisa diajarkan dengan melanggar ketentuan-ketentuan hukum yang sudah disepakati bersama sebagai panduan kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Ada dua contoh keekstreman beragama,yang pertama adalah tentang seorang wanita bernama Yunita yang hampir menjadi teroris karena di cuci otaknya oleh beberapa orang untuk menjatuhkan negara dengan embel-embel memperjuangkan agama dan membangun negara baru Allah,diduga kelompok tersebut bernama negara Islam Indonesia(NII).

Kejadian ini terjadi tidak lama setelah ledakan bom bunuh diri di tiga gereja dan kantor polisi di Surabaya.kelompok ini adalah kelompok islam yang menghalalkan kekerasan untuk melakukan yang mereka inginkan.kelompok ini sangat pandai dalam memanipulasi sehingga mudah membuat orang terutama remaja terjerumus ke ajaran sesat tersebut.kelompok ini juga mengajarkan bahwa,orang kafir tidak boleh hiduo dengan para muslimin dan mereka harus di berantas.

Contoh peristiwa yang kedua,terjadi di Jayapura dimana seorang anak perempuan yang duduk di kelas 5 SD bernama Fadila Widy Afini Lokahita yang dikeluarkan adalah karena menggunakan hijab.Alasan Fadila dikeluarkan adalah hijab yang yang dikenakan fadhila dianggap mencoreng kebersamaan berpakaian sekolah.orang tua Fadila mengaku bahwa anaknya sudah diberikan surat teguran pertama dan dipanggil ke sekolah tentang pelarangan menggunakan hijab di sekolah tersebut dan juga meminta Fadila untuk pindah sekolah jika ingin menggunakan hijab,tetapi Fadila memutuskan untuk tidak membuka hijabnya maka dari itu pihak sekolah memberikan surat yang menyatakan fadhila dikeluarkan dari sekolah dan sudah ditandatangani oleh kepala sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun