Mungkin lupa? Bisa jadi dan biarlah ku relahkan saja
Kini setelah 10 tahun berlalu dia kembali dan dari informasi yang ku dapat bahwa dia belum berkeluarga sejak saat itu di setiap waktu-waktu mustajab aku selalu menyebut namanya dalam doa meminta Sang pemilik hati menjodohkan ku dengannya
Tapi semangat itu pun menghilang ketika ku tahu bahwa dia sedang ta'aruf (berkenalan dengan seseorang lewat perantara / guru ngaji atau teman atau kerabat) dengan seorang akhwatÂ
Inilah enaknya mencintai dalam diam. Diam-diam berjuang dan diam-diam mengakhiri tanpa harus semua orang tahu
Tapi meskipun begitu sesekali aku masih menyebut namanya sebelum akad terucap
Ku juga berharap buku yang ia janjikan 10 tahun yang lalu adalah buku nikahÂ
Jikapun bukan tidak apa-apa, mungkin Allah telah membuat cerita indah lainnya tentang ku bersama jodoh pilihannya