Mohon tunggu...
Dere Linggau
Dere Linggau Mohon Tunggu... Freelancer - Kita bersaudara, jika bukan saudara seiman, kita saudara setanah air, Jika tidak setidaknya kita mempunyai hobi yang sama

Takdir bukan hukuman

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

My Journey (3)

20 Juli 2019   19:44 Diperbarui: 20 Juli 2019   19:56 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ambil waktu untuk mu sejenak dan nikmati (https://www.pinterest.com/dzizi90)

Aku kembali ke kosan dengan bingung dan sehabis magrib seperti biasa aku selalu datang ke mesjid dekat kosan untuk ikut kajian... Meskipun aku masih belum alim-alin banget namun aku juga bukan tipe yang preman-preman banget, posisi ku masih di tengah-tengah ku akui itu. 

Aku ke mana-kemana masih memakai celana panjang meski pun bukan jens ketat dan itu celana kain longgar tapi celana tetaplah celana, terkadang aku pun masih lupa memakai kaos kaki, masih menonton drama Korea tetapi untuk ini aku sudah memilih hanya menonton genre yang mengangkat kisah sosial dan keluarga dan petualangan tidak ada lagi adegan ciuman ataupun lainnya, tidak mendengarkan musik meski bukan semuanya hanya aku belum move on saja dari band SO7 (entah kenapa belum bisa) kata orang perubahan itu proses dan mungkin aku pun sekarang lagi berproses aku berusaha agar melembutkan hati. 

Dulu saat masih di kota kelahiran adik ku sering mengajak pergi liqo (seperti kajian juga yang berbeda hanya ini diadakan perkelompok hanya sesama akhwat saja tempatnya pun sering di rumah anggota kelompok liqo secara bergantian maksudnya biar saling mengetahui rumah masing-masing dan bisa silahturahmi kapan pun yang menjadi narasumbernya pun seorang ustadzah/ murobi yang sudah senior yang sebelumnya sudah mengikuti dauroh dan kadang para anggota juga di tuntut harus bisa menjadi moderator menyampaikan ilmu yang sudah dikuasainya maksudnya agar nanti anggota liqo yang dirasa sudah pantas bisa dilepas untuk berdakwah.

Untuk angkatan di bawahnya seperti siklus sedangkan kajian di sini adalah narasumbernya langsung dari para ustad ulama yang sudah hafizunullah yang sudah berilmu merupakan tamatan dari timur tengah atau Lipia) tapi selalu aku tolak karena pekerjaan rumah dan sejuta alasan lainnya sedangkan di sini aku dengan sukarela mau datang sendiri ke mesjid mengikuti kajian mungkin karena aku berpikir daripada di kosan sendirian gak ada teman bingung mau ngapain yah mending ikut kajian berkumpul dengan orang saleh, ilmu dapat dan perut kenyang (karena selalu di sediakan makanan walaupun seadanya tapi aku selalu bersyukur kepada para pengurus mesjid dan donatur yang rela menyumbang sebagian hartanya untuk memberi semangat dukungan kepada pencari ilmu di majelis ilmu).

Di kajian ini aku berteman dengan para emak-emak ... Hehehe kenyataannya memang seperti itu di sini hanya aku sendiri yang sudah berumur (jangan tanya umur ku berapa?) Tapi belum menikah sedangkan rata-rata umur mereka 22 tahun (terkadang aku secara pribadi sering bertanya kepada mereka kenapa cepat banget nikahnya? Kenapa gak lanjut kuliah dulu? Kenapa dan kenapa? 

Banyak pertanyaan di kepala ku tentang menikah muda? Dan jawaban mereka pun klise yaitu jawaban pada umumnya bukan maksud ku menyepelekan tapi aku merasa belum menemukan jawaban yang pas untuk pertanyaan ku dan aku selalu salut sama mereka yang berani mengambil keputusan untuk menikah muda, aku masih belum cukup memahami atau keraguan ini hanya gangguan dari setan saja atau entahlah aku masih merasa belum siap dan ini pun didukung keadaan karena memang sampai saat ini pun belum ada yang mengajakku menikah jika kau berkata mungkin aku yang kurang usaha... 

Hmm ku rasa tidak karena aku sudah beberapa kali mengajukan proposal dan selalu berakhir penolakan..aku menganalisis apa yang salah dalam proposal ku? Semua yang ku tulis adalah kebenaran keadaan ku dan keluarga ku.. aku tidak menunggu untuk siap dan aku percaya seiring waktu jika aku menjalaninya dengan baik maka aku akan mendapatkan jawaban. 

Jika aku menunggu untuk siap maka akan ada penyesalan karena waktu terus berjalan, orangtuaku semakin tua dan sering sakit-sakitan dan wanita juga memiliki masa expired yaitu menopause) tapi aku selalu berprasangka baik  kepada Karena Dia lebih mengetahui apa yang terbaik untuk hambanya daripada hambanya itu sendiri meskipun keadaan memaksa dan aku harus kuat saat anak-anak teman ku mulai  bisa memanggil ku Tante

Bersambung...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun