Mohon tunggu...
Dere Linggau
Dere Linggau Mohon Tunggu... Freelancer - Kita bersaudara, jika bukan saudara seiman, kita saudara setanah air, Jika tidak setidaknya kita mempunyai hobi yang sama

Takdir bukan hukuman

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

My Journey (3)

20 Juli 2019   19:44 Diperbarui: 20 Juli 2019   19:56 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Me time (www.pinterest.es/pin)

"Lagi nyari pekerjaan ya mba?" Tanyanya ramah

Aku tersenyum dan mengangguk kemudian berterima kasih padanya karena telah mengembalikan amplop itu 

"Kenalin saya Ida saya yang jaga kedai ini" serunya. 

"Jika mau masukin aja lamarannya karena kami lagi butuh orang" Lanjutnya lagi

Maayaa Allah jerit ku dalam hati sambil tersenyum lebar mendengar tawaran darinya.

Tanpa persyaratan khusus apapun aku diterima kerja dan jam kerjanya pun fleksibel aku bisa libur kapan pun dan bisa makan ayam goreng sebanyak aku mau.

Benar apa yang aku percaya selama jalan keluar akan ada jika kita percaya semua ada yang mengatur. Aku pun merasa bahwa aku tidak benar-benar sendiri di sini.

Di tempat yang baru ini menjual makanan yang lebih simpel yaitu olahan ayam, cumi dan telur yang disajikan dengan nasi dalam bowl dikenal dengan rice bowl untuk pelengkapnya ada salting egg, sambalado, sambal matah, dan sambal Pete ijo. 

Di sini aku mendapat ilmu dan resep masakan baru yang akan ku masukan dalam refrensi catatan ku dan dari semua itu aku mendapatkan formula bagaimana membuat masakan enak tanpa micin / msg (Alhamdulillah aku lebih beruntung dari plankton musuh tuan Crab... Hahaha)

Me time (www.pinterest.es/pin)
Me time (www.pinterest.es/pin)
Pekerjaan yang santai, owner yang baik dan tempat yang nyaman wah ini adalah sebuah kemewahan bagi ku di waktu senggang di saat tidak ada pelanggan aku bisa membaca buku yang belum aku tamatkan sambil ditemani es teh dan sambil melihat orang yang lalu lalang melalui bingkai jendela. 

Namun semua ini tidak berlangsung lama karena mulai banyak pesaing-pesaing yang meniru sehingga pemasukan menurun drastis membuat sang owner yang dulunya sempat ikut kompetisi di master chef yang diadakan televisi ini mengambil keputusan untuk menutup kedai ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun