1. Iris bawang bombay, tidak terlalu tipis dan jangan terlalu tebal. Kalau Anda nangis, saya nggak tanggung jawab. Hehe
2. Panaskan mentega di dalam panci. Api sedang.
3. Masukkan irisan bawang bombay. Aduk santai sampai bawang bombay berwarna golden kecoklatan (caramelised). Beri garam dan merica.
4. Tambahkan tepung, aduk sebentar.
5. Tuang kaldu pilihan Anda. Aduk kembali lalu biarkan kurang lebih 30 menit sambil ditutup, sesekali diaduk. Panaskan oven 180°
6. Setelah matang, bawang menjadi lunglai, lembek kecoklatan menyatu dalam balutan kuah yang halus mengental, tuang sup ke dalam mangkuk tahan panas.
7. Taruh irisan roti baguette di atas sup, taburi keju parut. Masukkan ke oven pada posisi grill untuk di-gratin pada suhu 180° selama beberapa menit. Siap dihidangkan. Harus saya akui, sup ini adiktif.
Campuran rasa manis bawang bombay dengan gurihnya kaldu, lumuran lelehan keju yang melesak ke dalam roti baguette yang tawar, memberi sensasi segar di mulut untuk selanjutnya memuaskan perut.
Kelebihan dari sup ini adalah bisa disiapkan lebih awal. Ketika para tamu datang, kita hanya tinggal meng-gratin baguette dan keju parutnya.Â
Sup bawang bombay versi gratinée ini merupakan menu andalan, selalu disajikan di brasserie dan restoran-restoran masakan Prancis di kota Paris. Awal versi ini muncul di Les Halles de Paris, sebuah pasar terbuka di area seluas 25 hektar yang dibangun di tahun 1135. Saking luasnya, pasar ini pun disebut sebagai perutnya kota Paris.Â
Banyak kalangan berdatangan untuk berbelanja terutama para ahli kuliner profesional. Orang-orang kelas menengah ke bawah ikutan datang berharap dapat membeli makanan milik orang-orang kaya yang tidak dimakan yang dijual kembali di sana dengan harga murah. Mereka akhirnya menjatuhkan pilihan kepada sup bawang yang dirasa melegakan tubuh.