Mohon tunggu...
Derby Asmaningrum
Derby Asmaningrum Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Classic rock addict || Pernah bekerja sebagai pramugari di maskapai asing || Lulusan S1 FIKOM konsentrasi Jurnalistik Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Label Gizi Nutri-Score, Praktis Memilih Makanan di Prancis

28 Maret 2023   15:30 Diperbarui: 29 Maret 2023   04:45 2074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Ilustrasi informasi nilai gizi pada produk pangan olahan. (sumber: Shutterstock via kompas.com)

Sepak terjang Nutri-Score sudah direstui WHO dan telah diadopsi oleh Swiss dan beberapa negara Uni Eropa seperti Spanyol, Luksemburg, Belanda, Belgia dan Jerman. 

Tahun ini rencananya Komisi Uni Eropa akan menetapkan satu logo gizi yang wajib dipakai oleh negara-negaranya, sekarang masih digodok nggak tahu kapan keputusannya. 

Sepertinya sih Nutri-Score akan menjadi kenangan karena kemungkinan besar bakal diciptakan sistem pelabelan baru mengingat tidak semua negara Uni Eropa sekarang setuju dengan terobosan made in France ini. 

Contoh skor B pada susu cair dan A untuk telur (Derby Asmaningrum)
Contoh skor B pada susu cair dan A untuk telur (Derby Asmaningrum)

Penghitungan Nutri-Score diukur dari 100 gram atau 100 ml produk, keseimbangan antara unsur-unsur yang dianggap baik untuk kesehatan (buah, sayuran, polong-polongan, kacang, minyak colza, minyak kacang, minyak zaitun, serat, protein) dan unsur-unsur yang harus dibatasi yang dianggap tidak sehat yakni kalori, gula, garam dan asam lemak jenuh. 

Setelah penghitungan, hasil yang diperoleh itulah yang akan digunakan untuk menentukan huruf dan warna. Para perusahaan yang ingin produknya diuji sehingga mendapat label Nutri-Score bisa mendaftar melalui situs Badan Kesehatan Nasional. 

Label yang sudah didapat tadi kini wajib ditampilkan di tayangan iklan produk yang bersangkutan baik di televisi, radio, internet dan media cetak. 

Contoh skor C pada kemasan ragi instan dan skor E untuk biskuit coklat (Derby Asmaningrum)
Contoh skor C pada kemasan ragi instan dan skor E untuk biskuit coklat (Derby Asmaningrum)

Sebagian besar masyarakat Prancis menerima dengan tangan terbuka, menganggap kehadiran Nutri-Score ini berguna. 

Lalu bagaimana dengan produk tak berlabel? Warga yang melek gizi biasanya demanding dan penasaran jadi dengan senang hati mereka akan menggerakkan jari-jari untuk sekedar mengecek produk tak ber-Nutri-Score lewat aplikasi. 

Bar code-nya cukup di-scan, langsung ketahuan skornya. Jadi bagi produsen, sudah tiada lagi tempat untuk bersembunyi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun