Ada lagi kejadian dengan pesawat Japan Airlines yang baru landing perdana pada akhir Mei 2014 di Tampa International Airport Florida, Amerika Serikat. Kala itu Boeing B787 Dreamliner membawa rombongan timnas sepak bola Jepang untuk friendly match sebagai persiapan Piala Dunia 2014 di Brazil.Â
Ketika tengah dihujani selebrasi water salute sembari menuju gate, ujung sayap kanan pesawat tak kuasa menabrak water cannon yang ternyata diparkir terlalu dekat di landasan, menghancurkan lampu yang ada di pinggir sayap.Â
Pesawat memang bisa didandani kembali seperti sedia kala namun otoritas bandara memutuskan untuk menghentikan sementara semua acara water salute.
Selama bekerja untuk Singapore Airlines, saya ternyata tidak beruntung mendapat guyuran spesial karena kehadiran pesawat yang saya operasikan sudah tidak perawan lagi, bukan yang pertama kali.Â
Belum rezeki saya juga untuk melakukan inaugural flight atau penerbangan perdana di mana water cannon salute menjadi skenario pasti. Saya hanya kebagian water salute alami alias disambut air hujan yang terkadang berduet dengan gelegar petir berderet-deret.Â
Namun dari cerita-cerita kolega yang pernah merasakan kena semburan meriam air, saya bisa simpulkan betapa seru dan girangnya disambut hangat oleh semprotan maut, sebuah pengalaman unik, asyik menarik terutama bagi para penumpangnya karena tidak semua flight bisa kena sembur bagaikan tamu-tamu istimewa, tentu saja jika tradisi water salute tersebut berjalan sesuai rencana. Aduh, saya jadi pengen terbang lagi...Â
***
Prancis, 27/01/21
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H