Saya merindukan semuanya. Hampir sebulan lebih mengisolasi diri, saya rindu keluar rumah melihat musim yang telah perlahan berganti, memandangi wajah pagi yang layu pucat pasi, terjatuh dalam peluk temperatur yang pelit dan dingin yang genit mencubit kulit.
Saya sungguh bersyukur masih diberi kesembuhan dan tidak sampai pada tahap kritis hingga harus dirawat di rumah sakit yang taruhannya adalah berpisah dari anak-anak entah sampai kapan, sesuatu yang sedari awal tidak berani saya bayangkan.Â
Saya juga bersyukur selama saya dibombardir virus corona, suntikan semangat dari keluarga di kampung halaman tercinta di kota bermatahari empat bernama Bekasi tak pernah terhenti.Â
Terkena Covid-19, pasti ada hikmahnya. Ketika sakit saya selalu meyakinkan diri setiap hari, sedikit lagi dan sedikit lagi, semua pasti pergi. Hingga suatu pagi setelah lebih dari sebulan, saya akhirnya merasakan keadaan saya yang berbeda, rombongan rasa sakit itu perlahan berlalu.Â
Saya berangsur pulih, kedua putri saya sehat-sehat tidak tertular. Sebuah kesembuhan yang harus saya rayakan dengan lebih berhati-hati lagi. Saya memang masih harus follow-up keadaan saya beberapa bulan ke depan, namun dengan tetap menjaga kesehatan yang saya dapatkan sekarang pasca terkena corona, bukan mustahil semuanya akan menjelma menjadi sebuah kabar baik, mudah-mudahan, pelan tapi pasti, jika Sang Pencipta merestui.
Sehat selalu, teman-teman Kompasianer!
Prancis, 23 Desember 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H