Saya lihat pegawainya cuek sudah tidak mempedulikan lagi batas maksimal pengunjung justru mereka terlihat semakin senang ketika tokonya lama-lama penuh orang.
Saya was-was pastinya, tapi karena penasaran sama sebuah barang yang didiskon akhirnya saya cuma cek ukuran, ambil dari gantungan, intip price tag, elus-elus bahannya, dibolak-balik, ditaruh lagi lalu segera kabur karena sekeliling saya semakin ramai. Mustahil jaga jarak mendingan jaga dompet aja...Â
Jika memang masih ngotot ingin memburu barang-barang sale, alternatif yang nyaman dan kecil resiko terpapar virus sepertinya belanja online namun gara-gara pandemi plus periode sale dimana pesanan membludak membuat proses order terasa lama dan pengiriman oleh jasa kurir juga mengalami keterlambatan karena ada beberapa prosedur yang harus dijalankan.Â
Tapi memang sale nasional Prancis ini semakin lama semakin hilang gregetnya, tidak dirasakan lagi istimewa karena terdapat banyak acara diskon lain terhampar sepanjang tahun dan tak kalah menarik.Â
Mulai dari Black Friday, kini ada lagi French Days, lahir tahun 2018 yang katanya terinspirasi oleh Black Friday. French Days diprakarsai oleh enam merk besar e-commerce Prancis, diadakan dua kali dalam setahun yaitu pada musim semi sekitar bulan Mei dan awal tahun ajaran baru memasuki musim gugur sekitaran September.Â
Ada lagi Cyber Monday, diskon musim semi, diskon musim gugur, musim kawin, eeh salah, ada diskon spesial menyambut Hari Ayah, Hari Ibu, Hari Nenek, Hari Kakek, tahun ajaran baru masuk sekolah, diskon Natal dan Tahun Baru.Â
Jadi sepertinya terlalu banyak sale akhirnya membunuh sale itu sendiri. Apalagi sekarang dimeriahkan oleh masa pandemi, orang semakin malas datang ke toko fisik guna menghindari tertular virus meski sudah dibimbing oleh rambu-rambu kesehatan.Â
Kamar pas yang ditutup sebagian toko juga membuat orang jadi mengurungkan niat untuk hadir karena gak bisa nyoba barang. Ditambah lagi lockdown dua bulan kemarin mungkin saja telah meruntuhkan nafsu belanja, orang jadi lebih senang menabung dan memilih berhemat atau juga pandemi yang telah menyebabkan banyak warga kehilangan pekerjaan sehingga gimana mau ikutan belanja diskon sedangkan membeli kebutuhan pokok sehari-hari aja masih harus mengencangkan ikat rambut.
Meski akhir episode corona masih sangat jauh apalagi jika dilihat dari ujung Tol Cikampek atau dari ujung relung hati si mantan, tetap saya berharap pandemi segera berlalu, perekonomian pulih, stabil sehingga kita semua bisa menikmati kembali event-event favorit termasuk merasakan bling bling-nya pesta diskon dengan nyaman tanpa terbebani berbagai macam kekhawatiran, tapi kalau kekhawatiran dompet jebol dan kartu kredit auto ngambek setelah belanja-belanja, maka itu ditanggung masing-masing pemiliknya bukan oleh penulis artikel ini...Â
***