Mohon tunggu...
Derby Asmaningrum
Derby Asmaningrum Mohon Tunggu... Wiraswasta - IRT biasa

Sedang tinggal di negeri orang. Suka musik rock. Pernah bekerja sebagai pramugari di maskapai asing. Lulusan S1 Fikom Univ. Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Andy Liany: Sang Legenda Rock N' Roll dengan Akhir Kisah Tragis

18 April 2020   01:30 Diperbarui: 21 Februari 2023   02:41 57427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makam Andy Liany di Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (batamnews.co.id/Yogi Eka Sahputra)

Andy si pendiam juga rakus membaca, sering melewatkan masa kecilnya dengan memancing dan mandi di laut. Tak ketinggalan keisengannya yang doyan buang gas seenaknya.

Ketika SMP, anak kedua dari lima bersaudara ini memutuskan pindah ke Bandung untuk mencari perubahan hidup dan di sana ketertarikannya akan musik rock semakin menggelora.

Andy Liany (berdiri paling kiri) di tahun 1986 bersama keluarga pamannya di Bandung/Dok.pribadi Al Hafez Saleh Rachim (Oj Rock)
Andy Liany (berdiri paling kiri) di tahun 1986 bersama keluarga pamannya di Bandung/Dok.pribadi Al Hafez Saleh Rachim (Oj Rock)

Lulus SMA, Andy yang memang pintar ini diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Pasundan namun ia merasa kalau bermusik adalah panggilan jiwanya sehingga dirinya berniat berhenti kuliah.

Akhirnya ia mengirimkan sebuah surat kepada sang mama di Tanjungpinang yang isinya meminta restu karena ia ingin serius menggeluti dunia rock n' roll.

Kisah surat tersebut pun dijadikan lagu berjudul Boleh Ma? yang terdapat di album Misteri. Judulnya memang seperti judul lagu sendu tapi ternyata Andy mengemasnya dalam nuansa hard rock dan dinyanyikan dengan suara jerit-seraknya. Karena saya suka musik cadas, jadi buat saya lagu ini sungguh asyik berisik. Petikan liriknya seperti ini:

Walau tak jadi sarjana
bukan orang gila, berpangkat dan ditakuti
Tapi kutetap bahagia

karna semua itu berada dalam pelukanku
Boleh Ma? Ya? Ya? Ya?

Boleh Ma? Boleh kaaan..??

Setelah sang mama mengizinkan meski awalnya berat hati, saat itu tahun 1986, Andy segera hijrah ke Jakarta dengan uang seadanya, tanpa kendaraan, hanya membawa sekantong mimpi yang siap ia wujudkan.

Ia nekat menumpang truk sayur sambung menyambung hingga akhirnya tiba di ibukota dan tinggal di rumah pamannya di bilangan Cireundeu, Ciputat, Tangerang Selatan.

Jalan hidup seakan merestui, Andy dipertemukan dengan Aswin Ratumbuisang yang mengajarinya teknik bernyanyi di studio miliknya di Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Ia digembleng habis-habisan selama dua tahun, range vokalnya terus berkembang. 

Pada masa-masa inilah Andy bertemu dengan Pay, Ronald, Indra Qadarsih, segera lepas landas memulai petualangan rock n' roll, kembali ke Tanjungpinang menemui sang mama setelah sukses menjadi musisi, hingga akhirnya ia harus menyerah di tangan maut yang menjemput.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun