Mohon tunggu...
Derby Asmaningrum
Derby Asmaningrum Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu-ibu biasa

Sedang tinggal di negeri orang. Suka musik rock. Pernah bekerja sebagai pramugari di maskapai asing. Lulusan S1 Fikom Univ. Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Andy Liany: Sang Legenda Rock N' Roll dengan Akhir Kisah Tragis

18 April 2020   01:30 Diperbarui: 21 Februari 2023   02:41 57427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Album Misteri (kanan) yang bersampul ikonik (foto: tribunnews.com)
Album Misteri (kanan) yang bersampul ikonik (foto: tribunnews.com)

Pada tahun 1994 Andy melahirkan album keduanya berjudul Antara Kita Vol.2 masih dengan tembang andalan berbau slow rock, Antara Kita. 

Jika lagu-lagu di album Misteri bercerita tentang perjalanan hidupnya yang keras maka pada album Antara Kita sang rockstar sedikit membuka tabir asmaranya dengan sang kekasih. 

Album keduanya ini lagi-lagi mendulang sukses di pasaran. Namun manis yang dirasanya itu menjadi sedikit pahit ketika Andy harus dihadapkan pada kenyataan yang membuatnya bersimbah air mata tatkala mengetahui album keduanya yang bersampul hitam putih dan didesain oleh Dimas Djayadiningrat itu dibajak habis-habisan seakan mengolok-olok kerja kerasnya. 

Lagu-lagu Andy Liany seakan ditakdirkan serasi dengan kuping saya. Tembang metalnya sukses bikin saya sembuh dari pusing, alunan ballad-nya nggak cengeng walau tetap membuat hati tersayat-sayat. 

Andy juga berpendapat bahwa sebuah lagu itu haruslah lugas, lugu, polos, tegas. Percuma saja jika melodinya keren jungkir balik namun tidak bisa dimengerti dan dipelajari.

Dalam penggarapan album-albumnya, selain dibantu oleh sang maestro jenius Pay sebagai penata musik, Andy yang lihai menulis lirik ini juga bekerjasama dengan banyak musisi hebat seperti awak band Gigi (Ronald, Thomas, Baron), Totok Tewel (Elpamas), gitaris Ezra Simanjuntak, Indra Qadarsih hingga Oppie Andaresta sebagai backing vocal.

Jika dibandingkan, menurut saya pribadi yang bukan seorang pengamat musik apalagi pemusik, lagu-lagu di album kedua Andy seperti Pelangi atau Sakau terdengar lebih jinak daripada lagu-lagu pada album pertamanya. 

Saya tetap mengagung-agungkan Misteri sebagai album terbaik sang rockstar pujaan. Tembang-tembangnya terasa lebih lepas, lebih ngamuk, lebih gahar, lebih... seksi.

Baiknya jangan hanya mendengar suara Andy pada lagu Sanggupkah atau Antara Kita saja yang memang 'easy listening', tapi resapi juga lagu lainnya yang menampakkan karakter suara Andy yang super istimewa. 

Contohnya pada lagu favorit saya Bukan Itu atau yang rusuh menggila bertitel Brother Jack di album Misteri yang menampilkan suara teriak-teriak serak sang rockstar yang bikin saya melotot dan berotot alias kembali semangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun