Mohon tunggu...
Derby Asmaningrum
Derby Asmaningrum Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu-ibu biasa

Sedang tinggal di negeri orang. Pernah bekerja sebagai pramugari di maskapai asing. Lulusan S1 Fikom Univ. Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Darren Hayes dan "Savage Garden" yang Takkan Pernah Kembali

22 Juni 2019   05:34 Diperbarui: 23 Juni 2019   05:28 9753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Darren Hayes ketika berumur 15 tahun di mana ia kerap mendapatkan perlakuan buruk di sekolahnya (foto : celebrity.nine.com.au)

Lagu ini nge-beat, enak buat didenger ketika tengah nyetir mobil di atas jalanan yang sepi dengan kecepatan tinggi dan tentu saja volume maksimal, liriknya bercerita tentang hasrat menggebu-gebu seorang pria untuk dapat memiliki sang wanita pujaan hati.

Jika didengarkan, lagu ini nampaknya memerlukan latihan teknik pernafasan yang benar karena jika saya yang menyanyikannya, saya bakalan pingsan karena tidak bisa mengikuti sang vokalis yang nampaknya berucap tanpa rem hajar terus hingga reffrain.

Setelah I Want You sukses besar di negeri mereka sendiri, pada Februari 1997 single ini dirilis internasional, pertama-tama di Amerika Serikat dan meraih posisi ke-4 tangga lagu bergengsi Billboard Hot 100. 

Sudah bisa ditebak, duo ini akhirnya naik roket alias meroket. Album studio pertama pun dirilis pada 4 Maret 1997 dengan self-titled, Savage Garden. Setelah Amerika Serikat, mulailah wabah Savage Garden menyebar ke seluruh dunia termasuk ke Indonesia dan meramaikan kancah musik pop barat di tanah air. 

Saya ingat kala itu 5 menit menjelang pukul 9 malam ketika pertama kali menyaksikan video klip I Want You di stasiun televisi swasta nasional berlambang rajawali. 

Terbius, saya pun penasaran dan menanti karya mereka selanjutnya yang akhirnya terjawab ketika single To The Moon and Back dilempar ke pasaran. Lagu yang bercerita tentang seorang gadis yang hidup di dunia fantasinya karena luka masa lalu inipun segera mengukuhkan kehadiran Savage Garden di dunia musik. 

Setelah capek bolak-balik To The Moon and Back, Savage Garden pun landing untuk bersiap take-off lagi dengan single ketiga, Truly Madly Deeply, yang klipnya saya pampang di awal artikel. Lagu ini mendapatkan respon ruar biasa baik di Australia maupun internasional termasuk di Indonesia. 

Bagi saya, tembang cinta super power ini merupakan klimaks dari pembuktian Savage Garden sebagai pendatang baru sekaligus sebuah masterpiece dan mungkin, selain berfungsi sebagai lagu buaian untuk yang sedang jatuh cinta, lagu ini juga bisa digunakan untuk melancarkan rayuan gombal hyper maut. Boleh dicoba... 

Ramuan nada-nada cinta Truly Madly Deeply yang musiknya dibesut lembut dengan sentuhan drum machine menyelaraskan suara piano dan petikan gitar Daniel Jones ternyata menyihir seluruh umat manusia.

Tembang tersebut bertengger di urutan teratas alias nomor 1 pada Billboard Hot 100 selama 2 minggu berturut-turut pada Januari 1998 dan tetap berada di chart selama setahun penuh. Lagu inipun menjadi satu-satunya lagu dalam sejarah Billboard Hot 100 yang menghabiskan 52 minggu di dalam Top 30. 

Di Australia sendiri, Savage Garden berjaya memenangkan 10 awards dari 13 nominasi, di antaranya untuk kategori Album of the Year dan kemenangan lagu Truly Madly Deeply sebagai Single of the Year pada ARIA (Australian Recording Industry Association) Music Awards 1997, sebuah ajang penghargaan tertinggi industri musik Australia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun