Gadis pirang melaju dengan sepeda kayu
Sangat terik kotaku saat itu
Para pelancong berebut gambar di depan gedung-gedung layu
Bersuka cita mengagumi jalan-jalan yang berbatu
*
Dua sejoli mampir di sudut mataku
Berpeluk mesra melepaskan rindu
Canda tawa, dunia milik berdua
Tak sadar senyum pahitku menggelora
*
Dulu kau dan aku seperti itu
Menyematkan cinta di antara alunan air sungai yang tersipu
Berkata saling setia hingga waktu tak mau tahu
Meski kadang menyisipkan perih yang membelenggu
*
Saat itu musim semi baru saja beranjak
Kau berkata ingin pergi untuk sejenak
Kulihat dusta yang tertawa terbahak
Bermain cerdik bersama awan yang berarak
*
Namun aku akan tetap kembali ke sini
Meratapi nyanyian hati yang tak pernah berhenti
Mimpiku tentangmu masih ada
Meski hanya seperti gumpalan-gumpalan noda
Paris, 29 Agustus 2018
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI