Waktu kian berlalu, bahagia tampak kian semu
Bukan karena apa. Itu karena ulahmu
Sebegitu perlunya kah kamu sebuah kepastian dari ku?
Aneh, kenapa pula kamu malah berkirim pilu
Kok malah bermain rasa dengan tamu baru
Berhasil. Aku cemburu. Si hati piluÂ
Bukan kah aku sudah "pasti" mencintai mu?
Aku "pasti" menyayangimu
Tak cukupkah itu menjawabmu
Kamu selalu beranggapan aku tidak peka
Hanya karena kamu yang terus "berkata"