Hai (Tersenyum)
Kita dulu bertemu dikala waktu berseru
Profesional kala itu. Batasan kedekatan dengan mu. Ingat?
Bukankah wajar untuk seorang atasan memberi perhatian. Itu rasa hormat!
Perasaan mu terlalu geer menanggapinya. Teramat..
Sampai hati merasa berbunga. Bermekar kian bersemi
Lantas dengan berani kamu malah membalas perhatian. Kok berlebihan.
Kenapa kamu seperti itu?
Hei...
Aku manusia! Punya hati untuk menyuka
Kamu hawa! Untuk alasan apa jika aku mulai tidak mencinta
Seribu balasan perhatianmu. Selamat untukmu (Tersenyum)
Berhasil membuatku terganggu. Aku bahagia kala itu
Waktu itu, dunia kemudian menjadi milik kita berdua. Kita tertawa..
Bahagia tak bosan terus menyapa
Asmara berbunga kian melambai mesra
Kebersamaan sudah menjadi nilai berharga
Saling suka, saling cinta, saling rindu
Apa yah ikatan kita waktu itu?
Yang pasti aku hanya tahu satu
Sang hati selalu berdesir bahkan cemburu
Tapi.. (Deru nafas memberat)
Waktu kian berlalu, bahagia tampak kian semu
Bukan karena apa. Itu karena ulahmu
Sebegitu perlunya kah kamu sebuah kepastian dari ku?
Aneh, kenapa pula kamu malah berkirim pilu
Kok malah bermain rasa dengan tamu baru
Berhasil. Aku cemburu. Si hati piluÂ
Bukan kah aku sudah "pasti" mencintai mu?
Aku "pasti" menyayangimu
Tak cukupkah itu menjawabmu
Kamu selalu beranggapan aku tidak peka
Hanya karena kamu yang terus "berkata"
Apa kata "sayang" selalu membuat melayang?
Apa kata "I love u" selalu membuat mu terharu?
Maaf, aku memang sukar mengucapkan kalimat itu
Tapi apa dengan setia, aku tidak pernah membuatmu percaya?
Kamu terlalu mudah bermain pada rasa. Rasanya
Pernah kamu merasa tersiksa? Ya, oleh asa yang malah menjadi duka
Ya, kamu membuatku bahagia hingga terluka
Apa sih yang sebenarnya kamu harapkan dari hati?
Berharap karena ikatan akan menjadi sebuah kunci?
Tapi belum apa, kok kamu sudah membenci
Harusnya kamu tahu. Cobalah termenung
"Tidak terikat namun terhubung"
Ya terhubung. Bukankah kata itu yang selalu mendesirkan relung
Source: Blog of Perekah-KataÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H