2. Slompretan (part 4)
Â
Tersentak tubuhku,.. kaget mendengar suara Fajar berteriak. Mataku langsung terbelalak, mencari tahu apa gerangan yang terjadi dengan Fajar di dalam.
 Ris....., lari Ris....!!!
Â
Sejak semula dia sudah ragu dengan laki-laki itu, sehingga selalu waspada. Fajar memberanikan diri masuk lebih dulu ke rumah itu dan menyuruhku menunggu di luar. Aku tidak mungkin lari meninggalkan Fajar sendiri dalam
situasi yang tak pasti. Ayo Fajar segera keluarlah.....
Â
Sesosok tubuh dewasa dengan pakaian mirip lelaki paruh baya tadi mendekati Fajar. Dia mengayunkan kepalan tangan kanannya ke arah pipi kiri Fajar. Fajar tangkas, dia menggerakkan tubuhnya ke samping dan bisa menghindari pukulan itu. Namun tiba-tiba seseorang dari belakang mencengkram tubuh Fajar, posisi kedua tangan Fajar menjadi sulit
bergerak. Fajar bergerak meronta-ronta, namun cengkraman sosok berbaju serba hitam itu cukup kuat. Fajar lalu mendorong tubuhnya mundur sekuat tenaga,
sehingga laki-laki yang mencengkramnya juga ikut mundur sampai membentur pagar teralis. Laki-laki itu kesakitan dan melepaskan