cengkramannya, Fajar segera mengambil kesempatan itu,
dia bergegas lari keluar keluar rumah itu.
Dadaku berdegup lebih kencang. Wajahku sumringah
melihat Fajar berhasil keluar dari rumah itu.
“Ayo.. Jar!,” teriakku. Kita berdua segera lari menuju arah Pasar Bong.
Tapi dua orang berpakian serba hitam itu keluar dari rumah,
mereka melihat aku dan Fajar dan lari mengejar kami.
Sudah menjelang maghrib, suasana jalan slompretan sangat sepi.
Kami berdua terus lari, melewati pertigaan jalan bibis dan slompretan,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!