Mohon tunggu...
Depitriadi
Depitriadi Mohon Tunggu... Wartawan -

Tengah giat menulis cerita anak

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

Cerita Anak |Kisah Midin dan Sayembara Kebohongan

29 Desember 2017   10:50 Diperbarui: 29 Desember 2017   11:02 2838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar via klipingsastra.com

"Tuanku lupa ya? Tuan pernah meminjam 100 bongkah emas kepada hamba. Sekarang hamba menagihnya," ujar Apit serius.

"Apa!" Suara Midin meninggi. 

"Masih kecil kau sudah pintar berbohong!" lanjut Midin sambil berdiri dari kursinya.

Ternyata suara Midin yang meninggi membangunkan istrinya yang tengah tertidur pulas. 

"Kau pembohong. Usir dia keluar," pinta Midin kepada para pengawal.

"Baiklah tuanku, jika aku berbohong, maka segera berikan tahtamu kepadaku, sebab kebohonganku telah membuat tuan berdiri dan membuat istri tuan terbangun dari tidur siangnya," Apit menjelaskan kembali aturan sayembara.

Midin pun terperangah mendengar penjelasan itu. Tapi dia tidak hilang akal, dia tidak mau memberikan tahtanya kepada seorang bocah penyiram bunga itu. Apa jadinya jika kerajaannya dipimpin oleh seorang bocah yang masih berusia 7 tahun.

"Tunggu dulu bocah tengil! Aku pikir kamu telah berbicara jujur. Aku ingat sekarang, aku memang pernah meminjam 100 bongkah emas darimu," kata Midin, sebab dia tidak punya pilihan lain selain mengiyakan perkataan Apit.

"Kalau begitu tuan,  segera kembalikan bongkahan emasku!" kata Apit.

Midin terpaksa memberikan 100 bongkah emas pada Apit si penyiram bunga. Raja yang sombong itu akhirnya kena batunya, dan Apit hidup bahagia bersama ayah dan ibunya. []

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun