Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) memiliki peran penting dalam memastikan terpenuhinya hak-hak perempuan dan anak di Indonesia.
KemenPPPA menyelenggarakan fungsi ialah sebagai koordinasi pelaksanaan penanganan perlindungan hak perempuan dan perlindungan khusus anak, penyediaan layanan rujukan akhir bagi perempuan korban kekerasan yang memerlukan koordinasi tingkat nasional, lintas provinsi, dan internasional, penyediaan layanan bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus yang memerlukan koordinasi tingkat nasional dan internasional, pengelolaan data gender dan anak, serta pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Di bawah kepemimpinan Menteri Arifatul Choiri Fauzi, KemenPPPA menghadapi tantangan besar untuk menciptakan kebijakan mampu mendorong kesetaraan gender dan melindungi hak-hak perempuan dan anak.
Setelah ditunjuk sebagai KemenPPPA, Arifatul Choiri Fauzi siap bekerja dengan komitmen memperjuangkan hak dan kesejahteraan perempuan serta anak di Indonesia. Dengan visi yang jelas dan tekad yang kuat, Arifatul Choiri Fauzi tidak hanya menjadi pemimpin, tetapi juga teladan bagi generasi mendatang.
Arifatul Choiri Fauzi adalah sosok pemimpin perempuan yang memiliki rekam jejak panjang, dikenal sebagai sosok yang aktif dalam organisasi islam terutama di Nahdlatul Ulama (NU). Organisasi perempuan NU tersebut bergerak di banyak bidang, di antaranya pendidikan, kesehatan, ekonomi, kesejahteraan sosial, termasuk masalah-masalah perempuan dan anak.
Arifatul Choiri Fauzi banyak terlibat kegiatan pemberdayaan perempuan dan anak di Muslimat NU. Beliau menjabat sebagai Sekretaris Umum PP Muslimat NU dan juga merupakan anggota Komisi Informasi dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia (Infokom MUI).
Selain keterlibatannya dalam organisasi keagamaan, Arifatul memiliki pengalaman politik yang berperan sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.
Kemudian Presiden Republik Indonesia resmi menunjuk Arifatul Choiri Fauzi sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak periode 2024-2029 di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran. Pengalaman Arifatul dalam bidang tersebut dapat menjadikannya pemimpin yang peka terhadap isu-isu ketidakadilan dan berkomitmen membawa perubahan positif bagi bangsa.
Di bawah kepemimpinan Arifatul, KemenPPPA berfokus pada kebijakan-kebijakan yang terkait dalam peningkatan kualitas hidup perempuan, pemenuhan hak perempuan, tumbuh kembang anak serta perlindungan dari kekerasan.
Salah satu inisiatif utama Arifatul adalah meningkatkan partisipasi perempuan dalam sektor ekonomi, khususnya melalui program-program pelatihan keterampilan dan pemberdayaan ekonomi. Selain itu, perlidungan anak dari kekerasan merupakan salah satu prioritas utama yang diusung oleh Menteri Arifatul Choiri Fauzi.
KemenPPPA telah membuat berbagai program untuk mencegah kekerasan terhadap anak, termasuk kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya melindungi anak dari bahaya. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi menggagas Ruang Bersama Merah Putih yang akan dibangun di setiap kecamatan.
Nantinya di tempat ini akan disediakan fasilitas seperti perpustakaan hingga permainan tradisional. PPPA sudah mulai menerapkan gagasan ini bekerja sama dengan dinas-dinas PPA, sehingga tiap-tiap kecamatan mempunyai ruang bersama yang akan dimanfaatkan oleh anak-anak sepulang sekolah.
“Ini bentuk kerja sama pemerintah, sekolah, dan orang tua, jadi nanti dari sekolah mereka akan diarahkan untuk belajar dan bermain bersama di Ruang Bersama ini, nanti kami juga akan Kerjasama dengan perguruan tinggi untuk menciptakan kegiatan positif bagi anak,” kata Arifatul dalam Agenda Dialog Nasional Penguatan Layanan PPPA, Kamis (14/11).
Berikut program dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi dalam mengatasi terkait anak ketergantungan internet. Beliau juga mengatakan bahwa orang tua ikut berperan aktif seperti melakukan kegiatan positif bersama anak untuk mengurangi dampak negatif penggunaan gadget pada anak.
Walaupun sudah banyak program yang diluncurkan, Menteri Arifatul menghadapi banyak tantangan dalam mewujudkan kesetaraan gender dan perlindungan anak. Menurutnya, banyak perempuan yang terpinggirkan, anak-anak yang tidak mendapatkan hak dasarnya dengan segala bentuk kekerasan yang masih terjadi.
Namun Arifatul yakin bahwa untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut dengan kerja keras, sinergi, dan semangat gotong-royong kita bisa melangkah maju.
Kita harus terus memperjuangkan kesetaraan gender, memberdayakan perempuan agar tidak hanya menjadi penerima manfaat, juga menjadi penggerak perubahan. Menteri Arifatul Choiri Fauzi menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintahan daerah, organisasi masyarakat, dan lembaga internasional.
Melalui kolaborasi ini, KemenPPPA dapat memperkuat program-program yang ada dan memastikan manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat. Salah satu contoh kolaborasi yang sukses adalah kerja sama dengan UNICEF dalam program pendidikan dan kesehatan untuk anak-anak daerah terpencil.
Kepemimpinan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi membawa harapan baru bagi peningkatan kualitas hidup perempuan dan anak di Indonesia, serta kini ia dipercaya membawa harapan besar untuk memperkuat perlindungan dan pemberdayaan perempuan di Indonesia.
Dengan kebijakan yang berfokus pada perlindungan, pemberdayaan, kesetaraan gender serta kesejahteraan anak dapat tercapai.
Langkah demi langkah yang telah diambil Kepemimpinan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi memberikan optimisme bahwa masa depan yang lebih adil dan setara untuk perempuan dan anak-anak akan terwujud.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H