Lebih lanjut Paul Suparno (2001:79) mengatakan bahwa anak dapat diberikan bermacam-macam benda geometris (bulat, segitiga, bujur sangkar) dengan bermacam-macam warna.
Anggani Sundono (1995 :7) alat permainan adalah semua alat yang dapat digunakan untuk bermain dan dapat memehuhi naluri bermainnya, alat ini digunakan sebagai pelengkap kegiatan bermain dengan model yang sangat beragam sehingga dapat mengembangkan asperk perkembangan dalam diri anak. Menurut Rusli Lutan dan Toho Cholik (1996/1997) permainan dengan alat bisa dilakukan dengan memakai bola maupun non bola.Salah satu permainan yang tidak menggunakan alat non bola adalah menggunakan simpai.Â
Pelaksanaan permainan dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat simpai,dikarenakan permainan ini tidak memiliki aturan baku yang mengharuskan anak untuk terikat dengan aturan permainan yang ada, dan anak lebih bebas untuk mengekspresikan dan mengembangkan kemampuan motoric kasar anak.
Pembahasan setiap siklus :
Hasil refleksi siklus I RPPH 1 menunjukkan masih banyak anak yang kurang berminat terhadap kegiatan pembelajaran yang ditunjukkan dengan prosentase 79,4%, anak belum mampu pada kegiatan mengelompokkan benda berdasarkan ukuran dengan prosentase 77,9% dan hasil membilang benda dengan prosentase 75%. Dalam hal ini guru belum mampu menyiapkan media lebih dari satu macam, kurang maksimal dalam memberikan contoh kepada anak dan kurangnya motivasi pada anak. Sehingga dari hasil penelitian keseluruhan pada siklus I RKH 1 menunjukkan prosentase 77,4%, maka perlu diadakan perbaikan siklus II RPPH 2.
Hasil penilaian dari Siklus I RPPH 1 menunjukkan bahwa belum ada yang mencapai 85%.
Hal ini terjadi karena guru kurang mempersiapkan media yang akan digunakan, guru kurang mampu menciptakan pembelajaran yang efektif dan kurang adanya motivasi dalam proses pembelajaran tersebut, sehingga hasil belajar anak dalam kemampuan kognitif dengan indikator mengelompokkan benda berdasarkan ukuran dengan media bola belum tuntas.
Hasil refleksi siklus II RPPH 2 menunjukkan sudah banyak anak yang berminat terhadap kegiatan pembelajaran yang ditunjukkan dengan prosentase 91,2%, anak mampu pada kegiatan mengelompokkan benda berdasarkan ukuran dengan prosentase 94,1%, dan hasil membilang benda mencapai 86,8%. Dalam hal ini guru sudah mampu menyiapkan media lebih dari satu macam, sudah maksimal dalam memberikan contoh kepada anak dan selalu memberikan motivasi pada anak.
Sehingga dari hasil penilaian keseluruhan pada siklus II RPPH 2 menunjukkan prosentase 90,7%, maka pembelajaran tersebut sudah mencapai tuntas.
Hasil penilaian dari Siklus II RPPH 2 berdasarkan analisa mengelompokkan benda berdasarkan ukuran dengan media bola menunjukkan peningkatan yang luar biasa.
Hal ini bisa terjadi karena guru mampu mempersiapkan media yang akan digunakan dengan baik, guru mampu menciptakan pembelajaran yang efektif dan selalu memberi motivasi selama proses pembelajaran berlangsung, sehingga hasil belajar anak dalam kemampuan kognitif dengan indikator mengelompokkan benda berdasarkan ukuran dengan media bola pada Siklus II mencapai prosentase 90,7% maka dapat dikatakan mencapai tuntas.