Mohon tunggu...
Depata Siwa Prasetya
Depata Siwa Prasetya Mohon Tunggu... Lainnya - Content Writer

https://clicky.id/depa

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Seberapa Pentingnya Data Kita di Internet?

1 Oktober 2024   12:00 Diperbarui: 1 Oktober 2024   12:03 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Data Pribadi | Foto: freepik.com

Beberapa waktu yang lalu terdapat berita yang sempat menghebohkan masyarakat Indonesia. Pasalnya banyak data masyarakat Indonesia yang bocor dan katanya dijual di situs internet terlarang (dark net). Yang jadi pertanyaannya adalah apakah data kita tidak dilindungi? Dan apakah data kita itu tidak penting?

Yang mengejutkan adalah sebenarnya data pribadi kita jika dijual itu tidaklah mahal, bahkan data pribadi kita seperti nama, umur, tanggal lahir dan lain-lain itu harganya setara dengan kaleng soda bekas.

Walaupun data kita sangatlah murah, namun jika data kita itu bocor atau dijual, bisa membuat kerugian yang sangat-sangat besar.

Di Amerika Serikat sendiri, hampir 45% perusahaan mengalami kebocoran data dalam satu tahun terakhir. Dari kebocoran data tersebut mengakibatkan beberapa dampak yang serius seperti kerugian finansial, hilangnya reputasi, kehilangan pelanggan, hingga tuntutan hukum.

Perlu dipahami bahwa ada banyak cara agar seseorang bisa mencuri data kita. Dan bahkan ada beberapa cara yang sudah tidak terlihat asing di telinga banyak orang. Pencurian data dengan cara seperti phising, peretasan akun (hack), dan malware adalah sebagian kecil dari banyaknya cara yang dilakukan seseorang untuk mengambil data kita.

Jika data-data kita itu sangatlah murah, lalu kenapa ada orang yang ingin mencuri data kita? 

Ketika orang mencuri data, kemungkinan data tersebut akan digunakan oleh sesuatu yang tidak seharusnya. Mungkin dulu ada beberapa di antara kita yang sering mendapatkan sebuah SMS atau telepon dari nomor yang tidak kita kenali. Atau mungkin sekarang ada yang mendapat pesan WA yang isinya agar segera membayar hutang padahal kita merasa tidak pernah mengajukan hutang.

Kalau kita mendapat hal tersebut, maka sudah bisa dipastikan kalau data nomor kita sudah disalah gunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Selain bisa digunakan untuk kepentingan personal, data kita juga bisa digunakan untuk kepentingan bisnis dan juga politik. Contohnya adalah untuk pemasaran produk, kampanye untuk pemilu bahkan mungkin untuk kepentingan propaganda.

Banyak orang mengira kalau data-data pribadi kita hanyalah sebatas data diri saja, padahal data-data seseorang bisa berbagai macam jenisnya. Bahkan ketika kita sedang menjelajahi situs internet, ada banyak kegiatan yang kita lakukan tanpa sadar kalau hal tersebut sama saja dengan membagikan data-data kita.

Foto-foto yang kita bagikan ke media sosial, hasil pencarian kita di website, apa yang kita tonton di YouTube atau TikTok, hingga status media sosial yang alay, itu semua adalah kegiatan membagikan data-data pribadi kita ke orang yang tidak kenal.

Walaupun itu semua terlihat tidak penting, padahal ada banyak orang dan ada banyak perusahaan yang memanfaatkan itu semua untuk kepentingan mereka.

Setelah mengetahui banyaknya kejahatan pencurian data dan juga macam-macam data yang kita gunakan di media sosial atau internet, lalu bagaimana cara agar meminimalisir agar data-data kita tetap aman walaupun kita sering bermain di internet?


Password

Menggunakan password yang kuat dan sulit untuk diingat adalah langkah awal untuk meminimalisir pencurian data di internet. Dilansir dari website security.org, password yang benar-benar kuat adalah password dengan minimal 12 karakter dengan kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan juga simbol. 

Disini bisa disimpulkan bahwa password yang alay lebih aman digunakan dari pada password yang hanya terdiri angka 123456 atau qwerty.

Jangan Klik Link Sembarangan

Di media sosial sering kali kita menemukan banyak link untuk menuju ke suatu situs tertentu. Namun, tidak semua situs aman untuk kita kunjungi. Berdasarkan pengalaman yang terjadi di media sosial, sering kali orang hanya melihat informasi yang dibagikan di media sosial tanpa tahu apakah informasinya benar atau salah.

Karena ketidaktahuan tersebut mengakibatkan orang-orang bisa sembarangan membuka link yang dibagikan orang-orang di media sosial, yang mungkin saja mengakibatkan mereka mengakses website phising tanpa mereka sadari. Karena percaya atau tidak, sekarang sudah banyak website phising yang bahkan mirip dengan website resminya.

Menjaga Postingan di Media Sosial

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, ketika seseorang membagikan postingannya di media sosial, itu sama saja dengan mereka membagikan data-data mereka untuk dilihat oleh orang lain.

Walaupun itu hanya sebatas foto liburan, bio profile, hingga cuitan atau postingan status yang alay, semua itu masuk ke dalam data-data pribadi kita. 

Simpelnya gini, ketika kita memposting foto kita di media sosial, maka orang-orang yang mungkin tidak pernah ketemu kita di real life akan tahu seperti apa wajah kita. Dan itu masih sebatas foto, bukan bio profile, dan cuitan atau postingan kita yang lainnya.


Sekarang kita sudah paham kalau ternyata data-data kita yang ada di internet itu banyak sekali, dan tanpa sadar kita sering membagikan data-data kita untuk diketahui oleh orang lain.

3 tips di atas masih sebagian kecil dari banyaknya tips untuk terus menjaga data-data agar selalu tetap aman ketika bermain di internet.

Jadi mulai sekarang marilah mulai untuk berhati-hati dalam bermain di internet dan selalu menjaga postingan kita di media sosial. Karena tidak semua hal itu perlu kita share di media sosial. Semoga bermanfaat.


Sumber Referensi:

https://www.youtube.com/watch?v=mSPINwb2HgY

https://www.security.org/how-secure-is-my-password

https://aptika.kominfo.go.id/2021/10/pentingnya-pelindungan-data-pribadi-di-era-digital

https://hbr.org/2024/02/why-data-breaches-spiked-in-2023

https://www.mckinsey.com/industries/public-sector/our-insights/government-data-management-for-the-digital-age

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun