Lalu seberapa berpengaruh berita yang viral di media sosial?Â
Percaya atau tidak, berita yang viral di media sosial bisa dibilang cukup berpengaruh terhadap banyak hal. Salah satu contohnya adalah kasus kriminal. Banyak netizen yang percaya kalau suatu kasus belum viral, maka kasus tersebut tidak akan diusut dan tidak akan selesai jika tidak diviralkan.
Bahkan ada istilahnya "No Viral No Justice" yang bisa diartikan sebagai tidak akan ada keadilan jika tidak diviralkan.Â
Selain fenomena No Viral No Justice, "power" media sosial juga bisa mengubah pandangan politik yang ada di Indonesia. Seperti contoh adalah banyaknya para pemimpin di pemerintahan yang aktif bermain media sosial. Beberapa diantaranya seperti Ridwan Kami, Ganjar Pranowo, hingga Gibran Rakabuming Raka.
Di beberapa acara seperti podcast atau wawancara yang dihadiri oleh pemimpin pemerintahan yang bermain media sosial, alasan mereka bermain media sosial adalah karena mereka dapat mendengarkan keluh kesah masyarakatnya.
Dan memang faktanya banyak masyarakat Indonesia yang sering speak up soal apa yang sering menjadi keresahan di lingkungan mereka.
Kebijakan-kebijakan pemerintahan setempat yang kadang sering bertentangan dengan masyarakat, pasti akan selalu menjadi pembicaraan di media sosial sampai viral.
Media sosial juga menjadi peran penting bagi pemilu tahun 2024 kemarin. Banyak orang yang membicarakan soal visi dan misi hingga baik dan buruknya semua Paslon (Capres & Cawapres) dan Caleg.
Selain menjadi bahan perdebatan waktu pemilu 2024, media sosial juga dapat digunakan sebagai media untuk kampanye. Bagi pengguna TikTok mungkin sudah tidak asing atau sering melihat ada salah satu Caleg DPRD bernama Kukuh Haryanto.
Kukuh Haryanto merupakan salah satu Caleg DPRD di Kabupaten Wonogiri yang menggunakan media sosial miliknya untuk kampanye di pemilu 2024.