Selain itu beberapa orang menggunakan akun base  tidak digunakan untuk bertanya atau meminta pendapat, melainkan hanya untuk mengirim video atau foto meme.
Karena base menfess bisa digunakan untuk banyak orang tanpa tahu latar belakang seseorang tersebut, kadang kala ada orang yang mengirimkan menfess untuk melakukan penipuan.
Seperti kasus orang yang membuat hoax tentang oknum polisi yang membawa baju bekas impor sitaan yang mengakibatkan salah seorang admin base ikut terseret dalam kasus tersebut.
Hingga yang baru-baru ini viral di media sosial tentang hoax anggota BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Universitas Negeri Yogyakarta yang dituduh melakukan pelecehan seksual kepada mahasiswa baru.
Kesimpulan dari penjelasan ini adalah bahwa kita semua harus pintar-pintar dalam bermain media sosial, apalagi sudah banyak fitur-fitur media sosial yang bisa disalah gunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Akun-akun menfess yang ada di Twitter memang sudah banyak membantu banyak orang, namun alangkah baiknya agar kita semua tidak bergantung pada akun-akun menfess tersebut. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H