Beberapa tahun belakangan media sosial Twitter sempat membuat inovasi yang hampir memikat banyak orang di media sosial. Inovasi tersebut bernama menfess.
Untuk kalian yang sering bermain media sosial Twitter atau X, pasti sudah mengetahui tentang apa itu base menfess. Sebuah fitur yang memungkinkan seseorang untuk bertanya atau mengirim pesan secara anonim.
Pada dasarnya base menfess Twitter tidak beda dengan akun-akun Twitter pada umunya. Yang membedakan hanyalah akun menfess tidak digunakan secara personal oleh seseorang.
Seperti contoh base menfess @collegemenfess, semua tweet yang ada di akun @collegem@enfess bukan sepenuhnya hasil cuitan dari pemilik akun atau admin akun tersebut.
Melainkan tweet dari seseorang yang mengirim pesan kepada akun @collegemenfess yang kemudian pesan tersebut akan muncul di tweet akun @collegemenfess  secara anonim, jadi orang yang melihat tweet dari akun base @collegemenfess tidak tahu siapa yang mengirim pesan tersebut.
Semakin berkembangnya waktu, base menfess twitter semakin banyak dan semakin bervariasi. Tiap base menfess selalu memiliki "kategori" mereka sendiri.
Seperti akun base @collegemenfess yang berisi seputar perkuliahan, lalu ada juga base @worksfess yang membahas seputar dunia kerja, dan masih banyak lagi. Selain itu base tiap-tiap kota atau wilayah di Indonesia pun juga ada akun base nya sendiri.
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya akun base menfess di twitter bisa memungkinkan seseorang untuk bertanya atau mengirim pesan secara anonim, jadi pengikut akun base tidak akan malu jika ingin bertanya atau meminta pendapat pada warga Twitter atau pengikut akun base tersebut. Dan itu merupakan suatu kelebihan dari adanya akun-akun menfess di Twitter.
Namun selain memberikan manfaat bagi pengguna media sosial Twitter, dengan adanya akun-akun menfess orang-orang jadi lebih malas untuk mencari informasi di internet seperti google, bahkan pertanyaan sederhana yang seharusnya bisa dijawab sendiri atau bisa di cari di google, orang lebih memilih untuk bertanya lewat menfess.
Selain itu beberapa orang menggunakan akun base  tidak digunakan untuk bertanya atau meminta pendapat, melainkan hanya untuk mengirim video atau foto meme.
Karena base menfess bisa digunakan untuk banyak orang tanpa tahu latar belakang seseorang tersebut, kadang kala ada orang yang mengirimkan menfess untuk melakukan penipuan.
Seperti kasus orang yang membuat hoax tentang oknum polisi yang membawa baju bekas impor sitaan yang mengakibatkan salah seorang admin base ikut terseret dalam kasus tersebut.
Hingga yang baru-baru ini viral di media sosial tentang hoax anggota BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Universitas Negeri Yogyakarta yang dituduh melakukan pelecehan seksual kepada mahasiswa baru.
Kesimpulan dari penjelasan ini adalah bahwa kita semua harus pintar-pintar dalam bermain media sosial, apalagi sudah banyak fitur-fitur media sosial yang bisa disalah gunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Akun-akun menfess yang ada di Twitter memang sudah banyak membantu banyak orang, namun alangkah baiknya agar kita semua tidak bergantung pada akun-akun menfess tersebut. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H