Salah satu studi kasus yang paling terkenal tentang pengaruh media sosial dalam membentuk pandangan masyarakat adalah dalam pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2016. Pada pemilihan ini, media sosial menjadi platform utama di mana kandidat presiden berkomunikasi dengan para pemilih dan membangun dukungan.
Pada tahun 2016, kandidat presiden Donald Trump menggunakan media sosial secara aktif untuk mempromosikan kampanyenya dan menyerang lawannya, Hillary Clinton. Kampanye Trump menargetkan pemilih dengan konten yang dirancang untuk menimbulkan rasa ketidakpercayaan pada media tradisional dan lembaga pemerintah, serta memicu emosi yang kuat terhadap kelompok tertentu.
Studi yang dilakukan oleh Oxford Internet Institute menunjukkan bahwa kampanye Trump menggunakan strategi yang lebih agresif daripada kampanye Clinton di media sosial. Strategi kampanye Trump melibatkan pemanfaatan platform media sosial seperti Twitter dan Facebook untuk membangun pengikut yang militan, dengan meningkatkan serangan terhadap musuh politik dan memperkuat perspektif mereka tentang masalah-masalah seperti keamanan imigrasi dan kebijakan luar negeri.
Namun, bukan hanya kampanye Trump yang memanfaatkan media sosial. Kampanye Clinton juga mengeluarkan banyak uang untuk mempromosikan dirinya di media sosial, termasuk iklan Facebook yang sangat ditargetkan pada kelompok pemilih tertentu.
Dalam studi kasus ini, pengguna media sosial menjadi korban dari brainwash politik, di mana kampanye masing-masing kandidat berusaha untuk memengaruhi pandangan pemilih melalui konten yang dirancang untuk memicu emosi dan ketidakpercayaan pada kandidat lawan.
Lalu Bagaimana Mencegah Brainwash Di Media Sosial?
Ada beberapa cara untuk mencegah brainwash di media sosial, antara lain:
- Periksa informasi sebelum membagikannya
Sebelum membagikan informasi di media sosial, pastikan bahwa informasi tersebut benar dan akurat. Jangan hanya tergantung pada headline atau judul yang menarik perhatian, tapi periksa sumber informasi dan pastikan bahwa informasi tersebut bisa dipercaya
- Jangan percaya segala yang kita lihat di media sosial
Jangan mudah percaya segala sesuatu yang kita lihat di media sosial, terutama jika itu tidak sesuai dengan pengalaman kita sendiri atau dengan fakta yang sudah terbukti. Pastikan kita selalu mempertanyakan informasi yang kita terima di media sosial dan mencari opini yang berbeda.
- Keluar dari gelembung filter
Usahakan untuk keluar dari gelembung filter dan mencari perspektif yang berbeda. Ikuti akun yang berbeda dan baca informasi dari sumber yang berbeda untuk memperluas pemahaman kita tentang suatu topik.
- Jangan terlalu bergantung pada media sosial
Gunakan media sosial dengan bijak dan jangan terlalu bergantung pada platform tersebut. Cobalah untuk menghabiskan waktu dengan kegiatan produktif lainnya seperti membaca buku, olahraga, atau berkumpul dengan teman-teman.