Mohon tunggu...
Deotri Totonafo Saro Gulo
Deotri Totonafo Saro Gulo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Politik

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Adat, Perbaiki atau Bubarkan?

2 Februari 2022   16:00 Diperbarui: 2 Februari 2022   18:12 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Kembali lagi penulis membahas mengenai adat yang semakin hari semakin tidak karuan yang bukannya melahirkan solusi namun menimbulkan masalah baru baik itu ketika adat itu tidak dilaksanakan maupun dan bahkan ketika sudah dilaksanakan pun masih menimbulkan masalah baru. 

Oleh karena itu penulis kembali mengangakat mengenai hal ini, tetapi dengan perspektif yang berbeda, yaitu perbaiki atau dibubarkan saja adat ini.

Posisi Adat

Ada satu statement atau pernyataan menarik yang pernah penulis dengar kira-kira seperti ini kata-katanya "Adat itu dilaksanakan baik, tidak dilaksanakan tidak mendatangkan dosa". Dari sini kita bisa melihat bahwa posisi adat itu bukanlah sesuatu yang penting untuk dilaksanakan. 

Memang seperti yang kita tahu adat itu merupakan identitas kita hidup di Indonesia, tapi bukan berarti tidak melaksanakannya membuat kita durhaka terhadap budaya yang menjadi identitas kita. 

Dilaksanakan atau tidak dilaksanakan, dari lahir bahkan sampai matipun kita tetap mempunyai identitas dan budaya yang mengalir di darah kita. Hal itu tidak bisa dihilangkan hanya karena kita tidak melaksanakan adat.

Dan satu hal lagi yang penting, tidak melaksanakan adat bukan berarti kita tidak mengahargai atau tidak menghormati para nenek moyang sang pembuat adat di zaman dahulu atau lebih sederhananya tidak menghormati orang tua kita sendiri. 

Menurut penulis, konteks menghargai dan menghormati tidak bisa didasarkan kepada pelaksanaan adat, karena adat tidak bisa dijadikan parameter pengukuran untuk menentukan seseorang menghargai orang tua nya atau nenek moyangnya. 

Karena sejatinya memuliakan orang tua dengan cara bersikap sopan, tidak melawan, meluangkan waktu bersama orang tua dan lain-lain itu sudah termasuk bentuk menghargai dan menghormati orang tua.

Kembali lagi ke pembahasan posisi adat, dimana posisinya yang tidak begitu penting dalam kehidupan ini. Jika kita melihat ada 3 aturan yang selalu mengikuti kita dalam kehidupan ini yaitu aturan agama, aturan negara dan aturan adat. Jika kita melihat aturan agama, aturan agama langsung berhubungan dengan Tuhan sang pencipta yang membuat aturan ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun