Ini saya dengan beberapa kata-kata.
Dari mata yang melihat dunia dari telinga yang mendengar suara. Banyak hal dan pertanyaan muncul kenapa kita hidup,kenapa kita berbeda, kenapa harapan tak sama sedangkan kita hidup di dunia yang sama, di bawah langit yang sama dan bernafas dengan udara yang sama.
Saat terang semua berusaha dan saat gelap ada yang beristirahat dalam lelapnya ada pula yang sibuk dengan dunianya, entah untuk bertahan atau sekedar bersenang-senang. Tapi harapan dan impian hanyalah dongeng yang mungkin bisa nyata atau hanya gurauansemata,seperti puisi ini:
“BAYANGAN HARAPAN”
Aku hina yang terbuat..
Di dalam daging yang membalut tulang.
Ku kais waktu untuk sedikit cerita ku
Aku tak bersahabat senyum..
Akulah musuh sang tawa...
Biar takdir di dekat ku tapi ia enggan pada ku.