Mohon tunggu...
Deny Setiawan
Deny Setiawan Mohon Tunggu... Administrasi - admin

admin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan dan Tantangan Sosiologi Dalam Pendidikan Islam di Era Modern

17 November 2024   12:54 Diperbarui: 17 November 2024   13:26 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

9. Prospek Masa Depan Pendidikan Islam Ke depan, pendidikan Islam perlu lebih inovatif dalam menghadapi tantangan globalisasi. Strategi yang menggabungkan metode pengajaran tradisional dengan pendekatan modern, serta pemanfaatan teknologi canggih, harus terus dikembangkan Penguatan kerja sama antara lembaga pendidikan Islam dengan masyarakat dan pihak swasta juga penting untuk mendukung pembiayaan dan pengembangan program pendidikan yang lebih berkualitas 

Kesimpulan: 

Pendidikan Islam yang mengadopsi pendekatan sosiologis memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada pembentukan masyarakat yang lebih harmonis dan beradab. Dengan memperhatikan berbagai dinamika sosial, pendidikan Islam bisa melahirkan individu yang tidak hanya cerdas dalam hal pengetahuan, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan moral yang tinggi. Sebagai agen perubahan sosial, pendidikan Islam memfokuskan pada pembangunan karakter yang berlandaskan nilai-nilai Islam, seperti keadilan, empati, dan solidaritas, yang dapat menggerakkan transformasi sosial secara positif dalam masyarakat. Dalam era globalisasi yang serba cepat dan berubah, pendidikan Islam memiliki tantangan untuk tetap relevan dengan perkembangan zaman tanpa mengorbankan nilainilai dasarnya. Untuk itu, pendidikan Islam perlu mengadaptasi dan mengembangkan metode pengajaran yang tidak hanya berbasis pada pengetahuan agama tetapi juga keterampilan sosial dan karakter yang akan memungkinkan siswa berperan aktif dalam masyarakat. Dengan pendekatan sosiologis, pendidikan Islam dapat lebih memahami dan menyelaraskan kebutuhan sosial dan budaya yang ada, serta menciptakan suasana pendidikan yang mendukung interaksi sosial yang lebih baik dan bermanfaat. Melalui pengintegrasian prinsip-prinsip sosiologi dalam kurikulum dan proses belajar mengajar, pendidikan Islam dapat menciptakan individu yang lebih siap untuk menghadapi tantangan global. Individu yang tidak hanya paham ilmu pengetahuan tetapi juga tahu bagaimana menerapkannya dalam konteks sosial yang lebih luas. Sebagai contoh, pendidikan Islam di lembaga-lembaga seperti pesantren, yang tidak hanya mengajarkan ilmu agama tetapi juga mendidik santri untuk terlibat dalam pengabdian, masyarakat, menunjukkan bagaimana pendidikan Islam dapat mempengaruhi struktur sosial dan budaya masyarakat secara keseluruhan. Program-program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan Islam, seperti pengajaran di desa, pemberdayaan ekonomi lokal, dan kampanye kesehatan, menunjukkan bahwa pendidikan Islam memiliki dampak yang nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, program-program ini juga memperlihatkan bagaimana pendidikan Islam dapat menjadi katalisator perubahan sosial dengan mendorong lulusan untuk aktif dalam berbagai sektor sosial dan ekonomi. Tidak hanya itu, pendekatan sosiologis dalam pendidikan Islam juga membuka ruang untuk pengembangan kurikulum yang lebih responsif terhadap perubahan sosial dan global. Pendekatan ini memungkinkan pendidikan Islam untuk bertransformasi menjadi lebih inklusif dan adaptif, menjawab tantangan zaman tanpa meninggalkan prinsip-prinsip dasar yang mendasari pendidikan itu sendiri. Di sisi lain, peran media sosial dan teknologi dalam pendidikan Islam tidak bisa diabaikan. Sebagai sarana yang sangat berpengaruh, media sosial menawarkan peluang besar bagi pendidikan Islam untuk menjangkau audiens yang lebih luas, menyebarkan pengetahuan agama dan sosial yang bermanfaat, serta mengedukasi masyarakat mengenai isu-isu sosial terkini. Namun, di sisi lain, media sosial juga membawa tantangan berupa penyebaran informasi yang tidak terverifikasi dan budaya instan yang dapat mempengaruhi pola pikir generasi muda. Oleh karena itu, pendidikan Islam perlu mengajarkan literasi media dan etika digital untuk mempersiapkan siswa dalam menghadapi tantangan tersebut. Lebih lanjut, tantangan pendidikan Islam di era digital juga mencakup kebutuhan untuk meningkatkan kualitas dan pemerataan akses pendidikan. Pendidikan Islam yang berbasis pesantren, misalnya, dapat lebih memanfaatkan teknologi untuk mengatasi keterbatasan fisik dan geografis, terutama dalam daerah-daerah yang terpencil. Melalui teknologi, pesantren dapat memperluas jangkauan pengajaran, memfasilitasi interaksi antara santri dan guru, serta memberikan akses ke materi pembelajaran yang lebih beragam. 

Pendidikan Islam yang berbasis nilai-nilai sosial yang mendalam juga berperan penting dalam membangun komunitas yang lebih inklusif dan berkeadilan. Dalam pendidikan Islam, pengajaran nilai-nilai seperti gotong royong, solidaritas, dan keadilan sosial menjadi bagian integral dari pembelajaran. Dengan menanamkan nilai-nilai ini, pendidikan Islam dapat berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil dan harmonis, di mana individu saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama. Selain itu, pendidikan Islam juga memiliki peluang untuk mengembangkan kerjasama lintas sektor, baik dengan lembaga pemerintah, masyarakat, maupun dunia usaha, untuk menciptakan program-program pendidikan yang lebih komprehensif dan solutif. Kolaborasi ini penting untuk menciptakan sinergi antara pendidikan Islam dengan berbagai sektor kehidupan yang ada, agar dapat memberikan dampak yang lebih luas dan berkelanjutan dalam masyarakat. Dengan demikian, pendidikan Islam yang mengadopsi pendekatan sosiologis tidak hanya berfokus pada aspek kognitif dan moral, tetapi juga pada pembentukan karakter sosial yang memungkinkan individu untuk berkontribusi pada masyarakat secara lebih nyata. Sebagai agen perubahan sosial, pendidikan Islam dapat menginspirasi dan mendorong terciptanya masyarakat yang lebih adil, sejahtera, dan harmonis. Dengan terus beradaptasi terhadap perubahan zaman, pendidikan Islam dapat menjaga relevansinya dan tetap berperan sebagai pilar utama dalam pembangunan sosial di masa depan. 

DAFTAR PUSTAKA 

Achruh, and Sukirman. “An Analysis of Indonesian Islamic Higher Education Institutions in the Era of Globalization.” International Journal of Learning, Teaching and Educational Research 23, no. 9 (2024): 78–102. https://doi.org/10.26803/ijlter.23.9.5. Adisel, Apdila Nursanti, Dentha Andriyanti Mawarni, and Suryati. “Interaksi Sosial Dalam Pendidikan Agama Islam: Tinjauan Sosiologi.” Jurnal Pendidikan … 7, no. 3 (2023): 27865–70. Ali, Mohamad. “Kontribusi Sosiologi Dalam Pengembangan Pendidikan Islam.” Suhuf, 2016. Bassar, Agus Samsul, Uus Ruswandi, and Mohamad Erihadiana. “Pendidikan Islam: Peluang Dan Tantangan Di Era Global Dan Multikultural.” J-PAI: Jurnal Pendidikan Agama Islam 8, no. 1 (2021): 63–75. https://doi.org/10.18860/jpai.v8i1.9577. Hidayatulloh, Taufik, Theguh Saumantri, and Zulmi Ramdani. “Integrating Living Values Education into Indonesian Islamic Schools: An Innovation in Character Building.” EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama Dan Keagamaan 22, no. 1 (2024): 137–52. https://doi.org/10.32729/edukasi.v22i1.1743. Huda, Miftahul. “Peran Pendidikan Islam Terhadap Perubahan Sosial.” Edukasia : Jurnal Penelitian Pendidikan Islam 10, no. 1 (2015): 165–88. https://doi.org/10.21043/edukasia.v10i1.790. Komara, Endang. “Islamic Education of Civil Society in the Perspective of Sociology” 16, no. 2 (2024): 1133–42. https://doi.org/10.37680/qalamuna.v16i2.5671. Ruslan, Ismail. “Social Impact of Islamic Education in the Development of Modern Society.” Al-Hayat: Journal of Islamic Education 8, no. 1 (2024): 157. https://doi.org/10.35723/ajie.v8i1.383. Hidayah, W., & Apriani, A.-N. (2023). Pengaruh Living Values Education Program Terhadap Penguatan Karakter Religius. Indonesian Journal of Elementary Education and Teaching Innovation, 2(2), 95–106. https://doi.org/10.21927/ijeeti.2023.2(2).95-106 Hanun, F. (2019). Implementation of Islamic Education Through Boarding School System. EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, 17(1). https://doi.org/10.32729/edukasi.v17i1.550 Hassan, K. El, & Kahil, R. (2016). The Effect of “Living Values: An Educational Program” on Behaviors and Attitudes of Elementary Students in a Private School in Lebanon. Early Childhood Education Journal, 33(04), 81–90. https://doi.org/https://link.springer.com/article/10.1007/s10643-005-0028-0 Hidayatulloh, T. (2023). The Living Values Education (LVE) Approach Based on Religious Moderation at Sekolah Madania Bogor. Edukasia Islamika - Jurnal Pendidikan Islam, 8(2), 147–164. https://doi.org/10.28918/edukasiaislamika.v8i2.1084 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun