2. Peran Sosiologi dalam Pendidikan IslamÂ
Pendekatan sosiologi dalam pendidikan Islam mempermudah pemahaman tentang bagaimana elemen-elemen sosial mempengaruhi proses pendidikan. Sosiologi pendidikan melihat pendidikan sebagai sistem yang terkait erat dengan dinamika sosial di sekitarnya. Misalnya, relasi antara guru dan siswa di dalam kelas tidak hanya dilihat sebagai proses transfer pengetahuan, tetapi sebagai interaksi sosial yang dipengaruhi oleh norma-norma, budaya, dan ekspektasi masyarakat. Dalam konteks pendidikan Islam, sosiologi membantu dalam memahami bagaimana kurikulum dan metode pengajaran dapat disesuaikan dengan latar belakang sosial siswa. Setiap siswa membawa pengalaman dan nilai yang berbeda ke dalam ruang kelas, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti latar belakang keluarga, status ekonomi, dan lingkungan. Pendidikan Islam yang menerapkan perspektif sosiologis lebih mungkin untuk memenuhi kebutuhan individu sambil memperkuat tatanan sosial yang lebih besar.Studi menunjukkan bahwa pendekatan sosiologis ini juga efektif dalam mengidentifikasi tantangan yang dihadapi dalam pendidikan Islam, seperti ketidaksetaraan akses pendidikan di wilayah pedesaan dan urban. Dengan memahami faktor-faktor ini, pendidik dan pengelola pendidikan dapat mengembangkan strategi yang lebih inklusif dan adaptif untuk mengatasi hambatan tersebut.
3. Tantangan Pendidikan Islam di Era GlobalisasiÂ
Globalisasi membawa pengaruh besar terhadap semua aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Arus informasi dan teknologi yang cepat telah mengubah cara pandang dan perilaku individu, terutama generasi muda. Tantangan bagi pendidikan Islam adalah bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai tradisional dengan teknologi modern tanpa kehilangan esensi agama. Â
Tantangan lainnya meliputi:Â
a. Perubahan Sosial dan Budaya:Â
Generasi muda lebih mudah terpengaruh oleh budaya luar yang tidak selaras dengan nilai-nilai Islam. Hal ini menimbulkan dilema bagi lembaga pendidikan Islam yang harus mampu menyeimbangkan antara adaptasi dengan kemajuan zaman dan tetap menjaga keaslian nilai-nilai agama.
 b. Peran Media Sosial:Â
Media sosial telah menjadi saluran utama komunikasi dan pertukaran informasi. Meskipun memiliki potensi besar untuk edukasi dan dakwah, media sosial juga membawa risiko penyebaran konten negatif yang bisa mempengaruhi pola pikir siswa.
 4. Strategi Penguatan Pendidikan Islam di Era Digital
Pentingnya adaptasi dan inovasi dalam menghadapi tantangan globalisasi tidak bisa diabaikan.Â