Mohon tunggu...
Andreas Deny Pradhana
Andreas Deny Pradhana Mohon Tunggu... Bankir - Traveler Banker

Moslem | History | Football | Economic | Others

Selanjutnya

Tutup

Bola

Catenaccio: Menyusun Pertahanan yang Kokoh dalam Sepak Bola

17 Oktober 2023   10:00 Diperbarui: 17 Oktober 2023   14:54 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Kecenderungan Bertahan Terlalu Lama : Tim yang terlalu fokus pada pertahanan dalam strategi Catenaccio mungkin cenderung terlalu bertahan dan tidak mengejar kemenangan. Hal ini bisa menyebabkan hasil seri atau kekalahan tipis yang bisa dihindari dengan pendekatan yang lebih proaktif.

3. Rentan terhadap Tim yang Memahami Strategi : Tim yang memahami strategi Catenaccio dapat mencari celah dan mencoba untuk mengatasi pertahanan yang rapat. Tim dengan pemain kreatif dan kemampuan individu yang baik dapat mencari cara untuk mengalahkan Catenaccio.

Contoh Sukses Catenaccio

Salah satu contoh sukses terkenal dari Catenaccio adalah ketika tim nasional Italia meraih gelar Piala Dunia FIFA pada tahun 1982 di Spanyol. Di bawah arahan pelatih Enzo Bearzot, Italia menerapkan strategi Catenaccio yang sukses dengan menciptakan pertahanan yang tangguh. Mereka berhasil mengalahkan tim-tim kuat seperti Argentina, Brasil, dan Jerman untuk meraih gelar Piala Dunia.

Catenaccio adalah strategi pertahanan yang kuat dalam sepak bola yang mengutamakan pertahanan yang kokoh dan serangan balik yang cepat. Meskipun strategi ini memiliki kelebihan dan kelemahan, itu telah membuktikan diri sebagai cara yang efektif untuk menghadapi tim-tim kuat dan meraih kesuksesan. Sejarah Catenaccio di dunia sepak bola, terutama di Italia, telah menciptakan warisan yang kuat dalam permainan ini, dan strategi ini masih menjadi bahan pembicaraan dalam pembahasan taktik sepak bola hingga saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun