Dalam konsep ketuhanan, agama Hindu mempunyai konsep ketuhanan yang bersifat “polytheistis” yang dimanifestasikan dalam jumlah dewa –dewa yang disebutkan dalam kitab-kitab weda sebanyak 32 dewa. Jumlah 32 dewa tersebut mempunyai fungsi masing-masing dalam hubungannya dengan kehidupan manusia[3].
Dalam agama Hindu, banyak sekali ditemukan upacara-upacara persembahan yang wajib dilakukan. Menurut G.A. Wilkens, “dasar-dasar upacara kurban adalah pemujaan kepada dewa-dewa, roh nenek moyang dan makhluk-makhluk halus yang menempati semesta alam untuk menghindari kemarahannya serta memberi kepuasan pada mereka sehingga mereka mau memberi bantuan/rahmat bagi mereka[4].
Agama Hindu mempercayai bahwa alam semesta ini diciptakan oleh dewa Brahma berkali-kali. Dalam tiap-tiap penciptaan terdapat zaman-zaman yang mengandung empat periode, antara lain:
1) Kreta Yoga, yaitu zaman terdapatnya kebahagiaan abadi.
2) Dvapara Yoga, yaitu zaman mulai timbulnya dosa/noda.
3) Treat Yoga, yaitu zaman yang penuh sengsara.
4) Kali Yoga, yaitu zaman yang penuh kejahatan .
Akhirnya sebagai periode penutup, maka timbullah masa pralaya yaitu kehancuran total daripada alam.
Menurut kepercayaan Hinduisme, dunia ini tercipta tidak hanya sekali, demikian pula hari kiamat yang terjadi berkali-kali. Sejalan dengan penciptaan dan penghancuran dunia tersebut, maka Hinduisme mempercayai tentang adanya kehidupan di alam akhirat di mana manusia dengan amal perbuatannya akan memperoleh pembalasan sesuai dengan kebaikan dan keburukannya. Selain itu manusia juga dapat mengalami reinkarnasi[5].
Agama hindu terkenal dengan sistem kasta. Kasta-kasta tersebut antara lain:
1) Brahmana