Mohon tunggu...
DENY FIRMANSYAH
DENY FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Penulis - Manusia

Manusia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nabi Ya'qub Alaihissalam Sebagai Ayah (2)

1 Februari 2025   08:45 Diperbarui: 1 Februari 2025   08:50 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada dua hal yang membuat Ya'qub mengatakan hal itu: (1) dari indikasi yang tampak -selaras dengan keterangan Ibnu Katsir bahwa barang bukti yang diajukan ternyata cacat; (2) firasatnya yang lama tentang mimpi Yusuf.

Lantas, tindakan apa yang diambil Ya'qub setelah sikapnya itu?

Dari uraian ayat dan keterangan tafsirnya, tampak Ya'qub menolak alasan dan bukti yang diajukan putra-putranya. Akan tetapi lafal penolakannya tidak tegas. Ia hanya berkata: Kalian mengganggap baik perkara ini, secara subjektif -- menurut nafsu kalian sendiri.

Tidak dia katakan: kalian dusta, kalian bohong, kalian zalim. Kalian hasad terhadap Yusuf lantas kalian hilangkan dia.

Kemudian tindakan yang beliau ambil bukanlah memvonis, menghukum atau mengusir putra-putranya. Melainkan tindakan yang ditujukan kepada dirinya sendiri:  fa shabrun jamil. Maka, kesabaran itulah yang terindah.

Wallahul musta'anu 'ala ma tashifun. Dan Allah lah tempat meminta tolong atas apa yang kalian gambarkan.

Selaku ayah, Ya'qub memilih mengambil tindakan ke dalam (inward), bukan keluar (outward) terhadap anak-anaknya.

Ia memilih bersabar dan tidak menuntut apa pun kepada putra-putranya.

Karena memang anak-anak adalah ujian, fitnah dan terkadang menjadi musuh. Dalam hal ini yang dituntut dari seorang ayah adalah sikap memaafkan, berlapang dada, dan mengampuni (bahkan nanti dikisahkan Ya'qub pun memohonkan ampun kepada Allah atas kesalahan anak-anaknya).

Langkah Ya'qub ini selaras dengan firman Allah:

"Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah terhadap mereka. Dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. Ath-Thagabun: 14)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun