Mohon tunggu...
DENY FIRMANSYAH
DENY FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Penulis - Manusia

Manusia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nabi Ibrahim Sebagai Ayah

27 Desember 2024   06:08 Diperbarui: 27 Desember 2024   09:05 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Ka'bah (Sumber: Freepik/Rochak Shukla)

Banyaknya lafal doa Ibrahim alaihis shalatu wassalam membuat kita berkesimpulan bahwa doa itu merupakan ikhtiar terpenting dalam pendidikan. Berdoa itu juga merupakan habit (kebiasaan) yang organik pada diri kekasih Allah dan orang-orang saleh. Suatu kebiasaan yang membuat mereka selalu terhubung dengan Penguasa Alam Semesta, Allah Tabaraka Wa Ta'ala.

Ibrahim antara lain berdoa agar ia dan putranya Ismail dijadikan sebagai dua hamba yang muslim, demikian pula anak keturunan beliau (QS. Al-Baqarah: 128). Doa yang lain berisi permohonan agar agar anak keturunan beliau dicintai manusia (QS. Ibrahim: 34), dijauhkan dari menyembah berhala (QS. Ibrahim: 35),  selalu mendirikan salat (QS.Ibrahim: 37) dan dikarunia kepemimpinan (QS. Al-Baqarah: 124).

Dalam sejumlah hadis diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa orang yang dizalimi, doa orang yang bepergian (safar) dan doa baik orang tua untuk anaknya.” (HR. Ibnu Majah no. 3862. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadis ini hasan). Riwayat ini menyebutkan bahwa doa baik orang tua untuk anaknya termasuk doa yang mustajab. (https://rumaysho.com/1711-doa-orang-tua-pada-anaknya-doa-mustajab.html https://rumaysho.com/1711-doa-orang-tua-pada-anaknya-doa-mustajab.html)

Kedua, kedekatan hati ayah-anak, khususnya antara Ibrahim dan Ismail, sangat tampak dalam sejumlah ayat dan riwayat hadis. Namun cinta Ibrahim selaku ayah kepada putranya Ismail tidak membuat beliau menomorduakan cintanya kepada Allah Ta'ala. Ini menjadi teladan tersendiri bagi sang anak.

Ismail adalah putra yang lahir saat beliau sudah lanjut usia. Kita bisa membayangkan betapa besar kasih sayang seorang ayah kepada putra sulung yang lama didambakannya. Namun, saat datang perintah Allah agar meninggalkan Hajar dan Ismail yang masih bayi di Makkah, Ibrahim melaksanakan perintah itu tanpa ragu. Ia tinggalkan Makkah, lembah yang sunyi tanpa tanaman-- tanpa sedikit pun menoleh ke belakang.

Kemudian saat Ismail tumbuh mencapai usia belasan tahun (falamma balagha ma'ahus sa'ya) datang perintah Allah lagi agar Ibrahim menyembelih putranya tersebut.

Ibrahim tanpa ragu melaksanakan perintah Allah itu. Anak lelaki yang kini sudah tumbuh besar, sudah sanggup bekerja bersamanya, diperintahkan Allah agar disembelih. Seakan-akan Allah berkata: mana cintamu yang lebih besar, wahai Ibrahim, kepada anak lelakimu ataukah kepada Aku? Maka, Ibrahim mengorbankan cintanya kepada anak untuk cintanya yang terbesar kepada Rabbul Alamin.

Dr. Fadhl Ilahi -- di halaman 114- menukil riwayat yang disebutkan Ibnu Hajar dalam Fathul Bari bahwa Ibrahim berkali-kali menengok keluarganya di Makkah dari tempatnya di Syam dengan menumpang buraq.

"Ibrahim mengunjungi Hajar setiap bulan dengan mengendarai buraq. Berangkat di waktu pagi, lalu datang ke Makkah.Kemudian pulang dan tidur siang di rumahnya di Syam."

Kecintaan Ismail kepada Ibrahim membuatnya patuh saat sang ayah memerintahkan agar ia mencerai istrinya yang pertama. Riwayat yang masyhur menyebutkan bahwa istri Ismail yang pertama mengeluhkan kehidupannya bersama Ismail. (HR. Bukhari, no. 3364,
lihat: https://rumaysho.com/21160-menceraikan-istri-atas-permintaan-orang-tua-kisah-ismail-dan-istrinya.html)

Dalam hadis Nabi disebutkan bahwa penduduk neraka yang terbanyak adalah kaum wanita. Ketika Nabi Muhammad ditanya apa sebabnya, maka beliau menjawab: karena mereka kufur terhadap pemberian suami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun