Ada beberapa poin penting dari acara Akademi Guru Pendidikan Karakter Nabawiyah Batch 4 yang diselenggarakan 26-28 Desember 2023 di Pesantren Tahfizh-preneur Imam Bukhari, Cipanas, Cianjur Jawa Barat. Acara itu dimotori Bayu Issetyadi, S.T. dari Ma'had Himmatul Ummah, Sawangan Depok dan dipandu oleh Al-Ustadz Abdul Khaliq, S.Pd dari Sekolah Karakter Imam Syafi'i (SKIS) Semarang. Berikut poin-poin penting tersebut:
Tri IndraÂ
Ustadz Abdul Khaliq menyatakan bahwa Al-Qur`an menyebut tiga modalitas belajar yaitu pendengaran (as-sam', auditori), penglihatan (al-bashar, visual) dan perasaan (al-fu`ad). Ustadz sudah menelaah berbagai sumber pustaka yang relevan dan tidak satu pun yang menyebut frasa tri-indra. Umumnya referensi menyebut istilah panca indra.
Indra peraba (kulit), penciuman (hidung) dan  pencecap (lidah) semuanya masuk ke dalam satu kategori yaitu al-fu`ad. Sehingga menurut beliau istilah yang benar adalah tri indra, bukan panca indra.
Hanya saja ada keberatan tentang makna kata al-fu`ad, yang sering disejajarkan dengan al-qalb (hati). Apakah 'perasaan' yang dimaksud di sini adalah ketiga indra di atas ataukah hati?
Struktur Jiwa
Menukil ayat-ayat Al-Qur`an, menurut Ustadz Abdul Khaliq struktur jiwa itu ada tiga: nafsul ammarah, nafsul lawwamah, dan nafsul muthmainnah. Yang pertama berbasis hawa, yang kedua berbasis akal dan yang ketiga berbasis hati dan perasaan. Bakat seseorang bisa dideteksi dari perpaduan trilogi jiwa ini, mana yang dominan mana yang lemah dan moderat. Nafsul ammarah mengarah pada bakat bekerja dengan fisik. Nafsul lawwamah cenderung berpikir. Sedangkan nafsul muthmainnah cenderung berperasaan.
Bahasa Cinta
Masalah kejiwaan dan 'kenakalan' peserta didik seringkali berawal dari 'tangki cinta yang kosong': Â dari ego yang tak terpuaskan serta potensi dan kelebihan diri 'yang belum diberi panggung'.
Anak tidak memperoleh cinta dari orang tuanya kemudian mencari support system dari teman-temannya, yang celakanya merupakan anak-anak bermasalah pula.