Mohon tunggu...
DENY FIRMANSYAH
DENY FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Penulis - Manusia

Manusia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tri Indra (Bukan Panca Indra), Struktur Jiwa, Bahasa Cinta & Tafsir Bakat

20 Januari 2024   06:19 Diperbarui: 20 Januari 2024   06:28 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumentasi pribadi

Ada beberapa poin penting dari acara Akademi Guru Pendidikan Karakter Nabawiyah Batch 4 yang diselenggarakan 26-28 Desember 2023 di Pesantren Tahfizh-preneur Imam Bukhari, Cipanas, Cianjur Jawa Barat. Acara itu dimotori Bayu Issetyadi, S.T. dari Ma'had Himmatul Ummah, Sawangan Depok dan dipandu oleh Al-Ustadz Abdul Khaliq, S.Pd dari Sekolah Karakter Imam Syafi'i (SKIS) Semarang. Berikut poin-poin penting tersebut:

Tri Indra 

Ustadz Abdul Khaliq menyatakan bahwa Al-Qur`an menyebut tiga modalitas belajar yaitu pendengaran (as-sam', auditori), penglihatan (al-bashar, visual) dan perasaan (al-fu`ad). Ustadz sudah menelaah berbagai sumber pustaka yang relevan dan tidak satu pun yang menyebut frasa tri-indra. Umumnya referensi menyebut istilah panca indra.

Indra peraba (kulit), penciuman (hidung) dan  pencecap (lidah) semuanya masuk ke dalam satu kategori yaitu al-fu`ad. Sehingga menurut beliau istilah yang benar adalah tri indra, bukan panca indra.

Hanya saja ada keberatan tentang makna kata al-fu`ad, yang sering disejajarkan dengan al-qalb (hati). Apakah 'perasaan' yang dimaksud di sini adalah ketiga indra di atas ataukah hati?

Struktur Jiwa

Menukil ayat-ayat Al-Qur`an, menurut Ustadz Abdul Khaliq struktur jiwa itu ada tiga: nafsul ammarah, nafsul lawwamah, dan nafsul muthmainnah. Yang pertama berbasis hawa, yang kedua berbasis akal dan yang ketiga berbasis hati dan perasaan. Bakat seseorang bisa dideteksi dari perpaduan trilogi jiwa ini, mana yang dominan mana yang lemah dan moderat. Nafsul ammarah mengarah pada bakat bekerja dengan fisik. Nafsul lawwamah cenderung berpikir. Sedangkan nafsul muthmainnah cenderung berperasaan.

Bahasa Cinta

Masalah kejiwaan dan 'kenakalan' peserta didik seringkali berawal dari 'tangki cinta yang kosong':  dari ego yang tak terpuaskan serta potensi dan kelebihan diri 'yang belum diberi panggung'.

Anak tidak memperoleh cinta dari orang tuanya kemudian mencari support system dari teman-temannya, yang celakanya merupakan anak-anak bermasalah pula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun