Mohon tunggu...
DENY FIRMANSYAH
DENY FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Penulis - Manusia

Manusia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sulaiman alaihissalam dan Kerajaannya

14 Oktober 2023   07:03 Diperbarui: 28 Oktober 2023   04:54 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: www.unsplash.com

Nabi Sulaiman alaihissalam mewarisi ilmu, kecerdasan, kenabian dan kerajaan ayahnya, Dawud alaihissalam. Kendaraannya angin, pasukannya terdiri dari manusia, hewan dan jin. Istananya sangat mewah dan megah. Kerajaannya adi daya, tidak ada negara yang mampu menyamainya sepanjang sejarah. Bijaksana. Sangat kuat secara fisik. Istri beliau ada 100 orang.

Dalam Al-Qur'an kisah beliau ini di antaranya termaktub dalam Surat An-Naml, Shad dan Saba' dalam sejumlah fragmen.

Dalam Surat An-Naml ayat 15 sampai dengan 44, profil kepemimpinan Nabi Sulaiman alaihissalam sedikit banyak tergambar kepada kita. Seorang raja yang tegas, disegani rakyat, kaya luar biasa, memiliki pasukan dari alam nyata dan alam gaib, bersamaan dengan itu dia adalah seorang yang bertauhid, banyak berzikir, tunduk dan cinta kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Dengan segala kelebihan dan keutamaan itu, kedudukan Sulaiman dan kekuatan negaranya tidak bisa dibandingkan negeri-negeri lain.

Bila ayahnya Dawud dianugrahi kepandaian memproduksi baju besi dan alat perang dari besi, maka Sulaiman dikaruniai aliran tembaga (Saba: 12). Dua material ini: besi dan tembaga merupakan bahan dasar yang menopang kebudayaan besar manusia di era Dawud dan Sulaiman.

Suatu hari, Sulaiman sangat marah karena saat inspeksi pasukan, Hud-hud, sejenis burung pelatuk, tidak nampak di barisan. Ini menunjukkan bahwa selaku pemimpin, Sulaiman sangat hafal dan peduli pada keberadaan anak buahnya.

"Mengapa aku tidak melihat Hud-hud, apakah ia tidak hadir? Pasti akan kuhukum ia dengan hukuman berat atau kusembelih ia. Kecuali jika ia datang dengan alasan yang kuat," kata Sulaiman.

Ketegasan Nabi Sulaiman mengingatkan pada ketegasan Umar Ibnul Khattab, yang tiap sebentar siap menyembelih siapa saja yang melanggar aturan.

Lantas Hud-hud datang membawa laporan: ada negeri yang subur makmur, Saba' namanya. Negeri ini dipimpin seorang perempuan. Sudah lagi dipimpin perempuan, musyrikin pula. Ratu dan rakyat negeri Saba' semuanya menyembah matahari. Hal mana menerbitkan kecemburuan Hud-hud, karena Hud-hud juga bertauhid.

Hud-hud menyampaikan semacam berita intelijen yang meyakinkan bahwa Ratu ini kaya raya dan simbol publik yang ia miliki dan paling bergengsi adalah singgasananya.

"Aku dapati dia dan kaumnya menyembah matahari, bukan kepada Allah. Setan telah menjadikan indah perbuatan buruk mereka sehingga menghalangi mereka dari jalan Allah dan adalah mereka tidak mendapat petunjuk," kata Hud-hud.

Sulaiman tidak percaya begitu saja meski Hud-hud sudah mengatakan bahwa berita yang ia bawa adalah naba'ul yaqin (berita yang meyakinkan). Sulaiman memerintahkan Hud-hud membawa surat untuk ia jatuhkan di kamar tidur Ratu Saba. Surat yang pendek itu lantas dibaca Sang Ratu, bunyinya:

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Janganlah engkau berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai muslim.

Menanggapi surat ini, Ratu Saba segera menggelar rapat pimpinan bersama para panglima dan pejabatnya. Apakah Sulaiman harus dilawan atau bagaimana?

Para pembesar dan panglima Ratu Saba' adalah orang-orang yang memiliki kekuatan tempur dan keberanian berperang yang luar biasa. Dan, Ratu Saba' selalu meminta pendapat mereka sebelum membuat keputusan. Akan tetapi keputusan akhir selalu kembali kepada Sang Ratu.

Ratu Saba menimbang kebiasaan yang berlaku pada masa itu, yakni para penguasa yang menaklukkan negeri jajahan cenderung merusak dan menghinakan orang-orang mulia di negeri tersebut. Ratu ini adalah ratu yang cerdas dan penuh perhitungan. Ia menimbang risiko yang bakal ia dan rakyatnya hadapi.

Bandingkan Ratu Saba dengan Nabi Sulaiman yang dalam ayat setelahnya tidak tampak mengajak bermusyawarah para pembesar.

Beliau hanya bertanya siapa yang sanggup mengangkut singgasana Ratu Saba'.  Anak buah Nabi Sulaiman jauh lebih kuat dan lebih sakti. Yang satu namanya Ifrit. Dia sanggup memindah singgasana itu sebelum Sulaiman berdiri dari tempat duduknya. Satunya lagi adalah seseorang yang memiliki ilmu dari Taurat dan Zabur-ada yang bilang namanya Ashif bin Barkhiya- ia sanggup memindah singgasana itu sebelum yang mata Sulaiman berkedip.

Dari perbandingan di atas sudah terbayang 'teknologi' tempur yang bakal dihadapi Ratu Saba, andai dia berkeras melakukan perlawanan.

Maka, Ratu Saba' berinisiatif mengirim utusan dengan membawa hadiah kepada Nabi Sulaiman. Para utusan Ratu Saba' ini adalah orang-orang pintar (uqala' qaumiha wa dzawur ra'yi). Mereka diutus untuk bernegosiasi dan berdiplomasi lewat sogokan hadiah berupa harta. Akan tetapi yang dimaukan Sulaiman adalah mereka tunduk kepadanya dan masuk Islam. Beliau marah sekali kepada para utusan itu. Apalagi harta yang mereka hadiahkan -yang mereka anggap sangat berharga- tidak bisa dibandingkan dengan apa yang Allah karuniakan kepada beliau.

Sebagai deskripsi kemajuan peradaban di era Sulaiman adalah: para insinyur beliau adalah dari kalangan jin. Istana beliau megah berlantai sangat tebal berbahan kaca. Para jin itu bekerja untuk Sulaiman membuat gedung-gedung tinggi (sky-scraper), benda-benda seni berupa arca (dahulu belum dilarang), piring-piring sebesar kolam dan periuk-periuk yang berukuran raksasa.

Kemudian beliau menyuruh mereka pulang sambil mengancam: jika Saba tidak mau tunduk maka siap-siap menghadapi agresi militer yang mustahil mereka lawan.

Maka sebagai respon surat yang dahulu dikirim Sulaiman, Ratu Saba mengadakan kunjungan kenegaraan ke kerajaan Sulaiman di Palestina. Rupanya dia telah menerima informasi tentang kebesaran kerajaan Sulaiman dari para utusan yang ia kirim sebelumnya. Dan sedikit banyak ia telah tahu bahwa Sulaiman adalah seorang utusan Allah. 

Ketika dua orang pemimpin negara itu bertemu, Sulaiman menunjukkan singgasana Ratu Saba' yang bentuknya diubah sedikit, kemudian bertanya: "Apakah ini singgasanamu?" Ratu Saba menjawab: "Sepertinya iya."

Ratu Saba ini terhalang dari Islam lantaran kebiasaannya menyembah matahari bersama kaumnya. Akan tetapi setelah menyaksikan sendiri kebesaran dan kehebatan kekuasaan Nabi Sulaiman: mukjizatnya yang mampu memindahkan simbol kekuasaannya dari Saba di Yaman ke Palestina, istananya yang mustahil dibangun orang biasa, ia pun menyatakan tunduk masuk Islam bersama Sulaiman kepada Allah, Rabb Semesta Alam.

 ***

Disebutkan dalam Al-Qur`an, Sulaiman adalah hamba yang sangat baik (ni'mal abd) dan sangat taat. Meski ia seorang raja di kalangan makhluk, di sisi Al-Khaliq ia hanyalah hamba.

Sulaiman adalah karunia Allah untuk ayahnya, Dawud, penyejuk mata beliau dan buah hati beliau. Ia adalah anak yang sangat berbakti kepada kedua orang tua. Dan memang semua nabi sangat berbakti kepada ayah bundanya. Ismail kepada Ibrahim. Yahya kepada Zakaria. Isa kepada Maryam. Sulaiman kepada Dawud. Yusuf kepada Yaqub. Dan seterusnya.

Syaikh As-Sa'dy dalam tafsirnya menyatakan: "Sulaiman alaihissalam merupakan fadhail (karunia dan keutamaan) bagi Dawud dan merupakan karunia Allah kepadanya di mana Allah hibahkan Sulaiman itu kepada Dawud. Dan sesungguhnya salah satu nikmat terbesar kepada hamba-Nya adalah la karuniakan anak yang shalih . Kalau anak itu alim (berilmu), maka itulah cahaya di atas cahaya" (Tafsir Surat Shad, hal.681)

Dalam Al-Qur'an ada beberapa kejadian di mana terucap kalimat thayyibah yang merupakan zikir sekaligus doa Sulaiman kepada Allah.

"Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari banyak hamba- hamba-Nya yang beriman." (An-Naml: 15)

"Wahai manusia, kami telah diajari bahasa burung dan telah diberi segala sesuatu. Sungguh semua ini benar-benar karunia yang nyata." (An-Naml: 16)

Saat pasukan Sulaiman melewati lembah semut, terdengarlah salah seekor semut berujar: "Wahai semut-semut! Masuklah ke dalam sarangmu, agar kamu tidak diinjak Sulaiman dan tentaranya! Sedang mereka tidak menyadari!"

Mendengar seruan semut itu Nabi Sulaiman pun tertawa.

Semut yang biasa kita jumpai di mana saja dan bisa kita bunuh sekali tepuk itu ternyata memiliki bahasa dan mampu berkomunikasi sesamanya dalam suatu frekuensi yang hanya mampu didengar dan dipahami Sulaiman. Di suatu lembah yang luas, suara semut itu bisa ditangkap semut-semut yang lain dan terdengar pula oleh Sulaiman. 

Bukan hanya semut, penelitian ilmiah mutakhir juga menunjukkan bahwa selain binatang, pohon dan tetumbuhan pun memiliki bahasa.

Yang membuat Sulaiman tersenyum adalah tingkah semut itu. Semut itu mengetahui bahwa Sulaiman adalah utusan Allah.

Dan selaku makhluk berukuran kecil, meski di lembah itu ada beribu ekor semut, bahaya yang mereka hadapi adalah terinjak makhluk yang ukurannya lebih besar. Semut-semut ini hidup dalam komunitas, yang satu menunjukkan kepedulian kepada yang lain, dengan menyerukan seruan bahaya.

Mendengar perkataan semut itu, lagi-lagi yang terlontar dari lisan Sulaiman adalah doa.

"Wahai Rabbku, berilah aku ilham dan taufik untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Kau anugrahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan amal shalih yang Kau ridhai dan masukkanlah aku -dengan rahmat-Mu- ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shalih."

Ketika singgasana Ratu Saba' dihadirkan ke hadapannya, Sulaiman bergumam dengan gumaman yang mengandung zikir:

"Ini termasuk karunia Rabbku untuk mengujiku apakah aku bersyukur atau kufur. Barangsiapa yang bersyukur maka dia bersyukur untuk kebaikan dirinya sendiri, dan barangsiapa yang kufur maka sesungguhnya Allah Maha Kaya Lagi Maha Mulia."

Ternyata Sulaiman juga pernah diuji dengan hilangnya kerajaan beliau.

"Dan sungguh Kami telah uji Sulaiman dan Kami jadikan di atas kursinya jasad kemudian ia bertaubat." (Shad: 34)

Menurut Syaikh As-Sa'dy, fitnah atau ujian yang menimpa Sulaiman itu adalah hilangnya kerajaan dan terpisahnya Sulaiman dari kekuasaannya karena kesalahan dan tabiat manusiawi. Adapun yang dimaksud 'jasad' di atas kursinya adalah Allah menakdirkan ada setan yang duduk di kursi kerajaan Sulaiman. Setan ini menguasai kerajaan selama masa fitnah. Kemudian Sulaiman pun bertaubat dan kembali kepada Allah.

Lantas ia berdoa: "Wahai Rabbku ampunilah aku dan berikan kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki siapa pun setelahku, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi." (Shad: 35)

Maka, doa Sulaiman pun dikabulkan Allah. Alat transportasinya adalah angin yang berhembus. Setan-setan ahli bangunan dan penyelam dan jenis setan lain yang terbelenggu, adalah para anak buahnya.

Dalam perbandingan dengan Nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wasallam Syaikh Sa'dy mengatakan bahwa Sulaiman adalah nabi dan melakukan apa yang ia mau, akan tetapi ia menerapkan keadilan. Berbeda dengan nabi kita yang merupakan 'hamba' dan orang biasa, kemauannya tergantung perintah Allah. Ia tidak melakukan atau meninggalkan sesuatu kecuali atas perintah. Dan keadaan ini lebih sempurna.

Sulaiman mengendarai angin, Nabi kita mengendarai Buraq. Perjalanannya pun bukan hanya di bumi melainkan hingga ke langit ketujuh. Beliau juga memahami bahasa unta yang mengeluh dan mengadu karena majikannya memeras tenaganya. Beliau membelai pohon kurma yang menangis karena tidak lagi menjadi tempat sandaran Nabi. Beliau memahami tasbih batu-batu dan mengerti kegelisahan bukit batu (Uhud). Setan pun pernah beliau cekik, dan jin qarin (pendamping) beliau sudah pula masuk Islam. Setan semua takut kepada Nabi Muhammad, bahkan kepada sahabatnya saja, yakni Umar bin Khattab, setan lari mencari jalan yang lain.

Segala puji bagi Allah dan shalawat dan salam semoga tercurah kepada Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun