Contoh lain dari 'bertindak lateral' adalah saat Nabi Yusuf melakukan semacam tipu muslihat menahan Bunyamin di Mesir. Yang dilakukan Nabi Yusuf memang tampak sebagai tipu muslihat. Padahal jika dicermati tindakan Yusuf adalah tauriyah (rekayasa dan pembelokan lafal ucapan yang bermakna ambigu) guna menyadarkan para saudaranya akan kesalahan mereka di masa lampau (membuang Yusuf ke dalam sumur).
Maka ketika telah disiapkan bahan makanan untuk mereka, dia (Yusuf) memasukkan piala ke dalam karung saudaranya. Kemudian berteriaklah seseorang yang menyerukan, "Wahai kafilah! Sesungguhnya kalian adalah para pencuri!"
Saudara-saudara Yusuf bertanya, sambil menghadap kepada mereka (yang menuduh), "Kalian kehilangan apa?"
Mereka (anak buah Yusuf) menjawab, "Kami kehilangan piala raja, dan siapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh (bahan makanan seberat) beban unta, dan aku jamin itu."
Mereka (saudara-saudara Yusuf) menjawab, "Demi Allah, sungguh, kamu mengetahui bahwa kami datang bukan untuk berbuat kerusakan di negeri ini dan kami bukanlah para pencuri."
Mereka (orang-orangnya Yusuf) berkata, "Apa hukumannya jika kalian berdusta?"
Mereka (saudara-saudara Yusuf) menjawab, "Hukumannya ialah pada siapa ditemukan dalam karungnya (barang yang hilang itu), maka dialah yang menanggung hukumannya. Demikianlah kami memberi hukuman kepada orang-orang zalim."
Maka mulailah dia (memeriksa) karung-karung mereka sebelum (memeriksa) karung saudaranya sendiri (Bunyamin), kemudian dia mengeluarkan (piala raja) itu dari karung saudaranya. Demikianlah Kami mengatur (rencana) untuk Yusuf. Dia tidak dapat menghukum saudaranya menurut undang-undang raja, kecuali Allah menghendakinya. Kami angkat derajat orang yang Kami kehendaki; dan di atas setiap orang yang berpengetahuan ada yang lebih mengetahui."Â
(Al-Qur`an Surat Yusuf, 12: 70-76)
Kata-kata 'Demikianlah Kami mengatur' (kidna) menunjukkan bahwa drama penahanan Bunyamin itu adalah atas izin Allah.
Bunyamin dihukum dengan hukum yang berlaku di kalangan Bani Israil yaitu siapa yang mencuri maka ia akan menjadi budak (tahanan) oleh pihak yang menjadi korban pencurian selama satu tahun. Tentu saja drama ini tidak berlanjut, karena Yusuf segera membuka identitas aslinya.