Di sini dua kemungkinan makna hadis. Pertama, mereka -para khawarij ini- akan dijadikan Allah dalam bentuk anjing ketika berada di neraka. Kedua, mereka memiliki karakter sebagaimana anjing, yang dihinakan ketika di neraka.
Khawarij ini adalah kaum yang mengkafirkan sesama kaum muslimin secara gegabah, tidak memerhatikan kaidah-kaidah syar’i dalam pengkafiran. Akibatnya mereka melakukan pukul rata: semua orang kafir halal harta dan darahnya. Bahkan sesama muslim yang tidak satu pemahaman dengan mereka pun halal harta dan darahnya.
Dari sisi itu memang rasanya ada representasi karakter anjing pada kaum khawarij: ganas, buas, sadis, suka keributan dan suka membunuh (ingat ucapan Imam Samudera: senang yang ribut-ribut dan berbau kematian?).
Jika tidak ada upaya rekayasa pendidikan karakter yang sungguh-sungguh khususnya dari para pegiat dan praktisi pendidikan, maka generasi muda kita menghadapi ancaman besar ‘anjingisasi’ umat dan bangsa: (1) bebal, hina dan cinta dunia; (2) keras, buas, dan suka membunuh.
Wallahu a’lam bis shawab.
Â
Â
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI