Namun bukan berarti jalan untuk membuka cakrawala dikenalnya Suku Baduy oleh masyarakat luas ini mulus. Ada banyak tantangan yang dihadapi oleh Narman. Yang paling utama tentu saja penolakan dari tetua adat karena penggunaan internet dan telepon seluler adalah pelanggaran adat.
Akan tetapi, Narman meyakinkan para tetua adat bahwa yang dilakukannya itu bertujuan positif membantu meningkatkan perekonomian masyarakat Baduy.
"Saya menyampaikan ini ada sisi positifnya. Saya coba memanfaatkannya, bukan untuk gaya-gayaan. Saya akan tetap menjadi masyarakat adat Baduy yang taat aturan," tegasnya.
Tantangan berikutnya adalah bagaimana mensosialisasikan konsep pemasaran online kepada masyarakat Baduy. Karena mayoritas Suku Baduy tidak mengenyam pendidikan formal, Narman menggunakan pola komunikasi sederhana dengan kata-kata yang mudah dimengerti oleh masyarakat Baduy.
Selain itu, akses internet yang belum memadai juga jadi kendala karena Narman harus berjalan kaki sejauh 2 kilometer dari rumahnya di Desa Kanekes menuju Desa Ciboleger demi mendapatkan sinyal internet yang bagus. Narman juga harus berjalan kaki sejauh 12 kilometer untuk mengirimkan barang pesanan pembeli ke agen pengiriman logistik terdekat.
Ditambah lagi, manajemen produksi juga jadi kendala karena semua kerajinan khas tersebut diproduksi di banyak lokasi berbeda. Karena hanya produk buatan tangan dari rumahan, produk yang dihasilkan pun berbeda dan tidak sama satu dengan yang lain.
Namun usaha tak pernah mengkhianati hasil. Perlahan tapi pasti, yang semula hanya terjual sedikit lambat laun meningkat secara signifikan. Produk kerajinan khas Baduy pun mulai banyak dikenal oleh masyarakat luas.
Kegigihan, upaya dan kerja keras Narman membuatnya diganjar Apresiasi Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2018Â di bidang UMKM. Narman pun dikenal sebagai Sang Pembuka Cakrawala Baduy pada masyarakat luas.
Kini Narman masih berupaya keras membangkitkan kembali sektor ekonomi kreatif Baduy setelah terkena dampak pandemi, mengikuti event dan pameran untuk memasarkan kembali produk kerajinan khas Baduy, serta mengembangkan sektor pariwisata Baduy yang dikolaborasikan dengan kerajinan khas setempat.