Mohon tunggu...
Deny Oey
Deny Oey Mohon Tunggu... Administrasi - Creative Writer

Seorang pembelajar, pecinta alam dan penikmat makanan pedas. Sesekali mengkhatamkan buku dan membagikan pemikirannya dalam tulisan. Beredar di dunia maya dengan akun @kohminisme (IG) dan @deNocz (Twitter).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Misi Memerdekakan Literasi Melalui Papua Future Project

12 Oktober 2023   17:14 Diperbarui: 12 Oktober 2023   17:41 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok inspiratif (Dok. Astra) 

Bersama anak didik (Dok. IDN Times) 
Bersama anak didik (Dok. IDN Times) 

Diinisiasi sejak 2020, Papua Future Project secara konsisten mengajarkan anak-anak di Pulau Mansinam cara berhitung, membaca, menulis, juga pendidikan kesehatan, lingkungan, pengembangan diri, hingga dampak perubahan iklim.

Dengan moto "Every Child Matters", selain fokus dalam menyediakan akses pendidikan secara inklusif, Papua Future Project juga memiliki program-program seperti Bimbingan belajar intensif, Literasi buku keliling, Pojok baca serta kolaborasi dengan UNICEF Indonesia dan Kementerian Kesehatan.

Berkat kegigihan dan usaha Jordy, teman-teman volunteer serta para donatur, dia menjadi salah satu penerima apresiasi Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards tahun 2022 Bidang Pendidikan, sebuah ajang penghargaan dan Apresiasi Astra bagi Anak Bangsa yang telah berkontribusi untuk mendukung terciptanya kehidupan berkelanjutan di berbagai bidang.

Awalnya, Papua Future Project hanya berfokus di Pulau Mansinam. Namun setelah meraih penghargaan SATU Indonesia Awards, komunitas ini berkembang pesat hingga berhasil menjangkau 14 kampung di Papua Barat dan Papua Barat Daya dengan total 725 anak yang tergabung di dalamnya. Penghargaan yang diterima Papua Future Project membuat atensi dari pemerintah dan masyarakat meningkat.

Jordy juga melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan aksesibilitas pendidikan, mulai dari menyediakan fasilitas literasi di daerah membutuhkan dan memberikan pelatihan kepada pendidik. 

Memerdekakan literasi (Dok. GNFI) 
Memerdekakan literasi (Dok. GNFI) 

Selain itu dia juga membuat program belajar asinkronus, yang memungkinkan para relawan untuk tetap berpartisipasi tanpa harus datang ke Papua Barat. Tercatat, saat ini Papua Future Project telah melibatkan lebih dari 250 anak muda Indonesia yang berpartisipasi sebagai relawan (volunteer).

Ke depannya, Jordy juga berharap Papua Future Project bisa menjadi wadah bagi anak-anak muda Papua yang ingin ikut berpartisipasi dalam mengembangkan pendidikan untuk mendapatkan pelatihan secara profesional tentang pengembangan komunitas, kurikulum hingga advokasi.

"Saya ingin membuktikan bahwa meskipun hidup di perbatasan, jangan pernah putus asa bermimpi. Dan jalan menuju masa depan yang lebih baik ada di pendidikan. Oleh karena itu, ayo anak muda bersama-sama wujudkan pendidikan Indonesia yang lebih inklusif," pungkasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun