4. Yu Sheng hanyalah tradisi seremonial
Yu Sheng adalah makanan khas tiouciu berupa salad yang diiris tipis-tipis dan terdiri dari ikan, sayuran wortel dan lobak, serta buah. Tradisi ini bukan berasal dari cina daratan, melainkan dari peranakan yang berasal dari Semenanjung Malaya.
Saat menyantap Yu Sheng, seluruh anggota keluarga akan berkumpul di satu meja untuk mengaduk hidangan tersebut dengan sumpit dan mengangkatnya tinggi-tinggi sambil mengucapkan selamat tahun baru ("Lao Hei"). Semakin tinggi seseorang mengangkat sumpitnya, semakin besar pula kemungkinan harapan terkabul dan rezeki yang datang.
Nyatanya, tidak semua Tionghoa Indonesia melakukan tradisi ini. Mereka yang berasal dari suku tiociu mungkin masih melakukannya. Belakangan saya sering melihat Yu Sheng menjadi salah satu hidangan bagi mereka yang merayakan sacapmeh atau makan bersama saat Imlek di restoran khas cina dan hanya menjadi acara seremonial saja.
5. Kue Keranjang bukan sekedar makanan wajib Imlek
Jika kita gugling makanan khas Imlek, salah satu kudapan manis yang sering disebut adalah kue keranjang, selain kue lapis, kue mangkuk, atau kue ku tentunya. Pernyataan ini benar, namun juga tidak sepenuhnya benar.
Kue keranjang atau biasa disebut dodol cina adalah salah satu makanan wajib Imlek, tetapi bukan untuk disantap. Biasanya, menjelang Imlek orang Tionghoa akan melakukan tradisi membagikan kue keranjang ke huana di lingkungan sekitarnya. Huana sendiri artinya adalah "orang asing" (bahasa Hokkian) yang disini bisa diinterpretasikan sebagai kaum pribumi.
Jadi, sebenarnya kue keranjang itu bukan hanya untuk disantap di hari Imlek saja tetapi juga dibagikan ke teman, sahabat atau tetangga agar bisa ikut merasakan kemeriahan Hari Raya Imlek.
Tak heran jika sebelum Imlek banyak bos-bos atau cukong yang membagikan hampers kepada karyawannya dan salah satu isinya adalah kue keranjang.